Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - speak up

overtihinker. menyampaikan suatu kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Tatap Muka, Tenaga Pendidik: "Buruan Deh, Udah Banyak Penurunan Kualitas Belajar"

13 Juni 2021   16:30 Diperbarui: 13 Juni 2021   16:38 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jakarta - Pemerintah menetapkan sekolah tatap muka di bulan Juli 2021. tidak ada tawar menawar dan tidak ada kompromi kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim beberapa waktu lalu. Sebab jika penundaan dilakukan secara terus menerus, maka dampaknya akan berkepanjangan dan ini tidak baik untuk anak-anak sekolah.

Adapun tanggapan tenaga pendidik di sekolah SMP Madrasah Tsanawiyah Jakarta, ihwal peraturan resmi dibukanya dunia pendidikan di bulan Juli 2021 nanti yang akan diselenggarakan serentak di Indonesia. "baguslah, soalnya saya juga sebenernya lebih baik offline dibanding online, lebih kerasa aja ngajarnya". kata pak Komar, seorang guru IPS pada saat diwawancara Sabtu (12/6/2021)

Kemendikbud Nadiem Makarim mengatakan sendiri bahwa selama satu tahun belajar dirumah dapat menimbulkan dampak yang negatif seperti menurunnya konsentrasi belajar pada anak, kekerasan, putus sekolah, bahkan menolak untuk sekolah.

"iya bener saya juga pernah baca berita soal itu, makanya pihak sekolah kita juga sangat mendukung banget soal pembelajaran tatap muka, karena banyak juga di group Whatsapp guru-guru pada share berita itu". tambahnya

Dengan dibukanya sekolah, KPAI juga menegaskan untuk pemantauan lapangan, baik dari segi protokol kesehatan ataupun kelayakan lingkungan sekolah dan toilet. Sehingga bisa dibuka untuk pembelajaran tatap muka yang efektif dan aman. Nadiem juga mengatakan jika ada salah satu siswa yang positif covid-19 maka sekolah itu akan ditutup kembali.

"setuju dong, setuju banget malah, kalo bisa jangan cuma mantau aja tapi dijadwalkan untuk pengecekan kelayakannya, supaya lebih efisien aja sih". katanya

Menteri kesehatan Budi Gunadi juga menyatakan bahwa setelah dibukanya sekolah maka harus ada peraturan seperti pengurangan jumlah siswa yang ada dikelas menjadi 50% dan selalu cek suhu tubuh disetiap siswa yang ingin masuk ke kelas. dan pembelajaran juga dilakukan tidak seperti biasanya, melainkan hanya beberapa hari saja dalam seminggu.

"menurut saya sih kalopun full selama seminggu gapapa yang penting waktu pembelajarannya aja yang dipangkas, dan ada batasan quota per kelasnya". pungkasnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun