"Karena sabar hadiahnya surga, coba kalau hadiahnya kulkas" SW teman, 2025
Saya tertarik dengan deretan kata yang ditulis menjadi kalimat di atas.
Saya membayangkan jika buah sabar itu dihadiahi kulkas. Pikiran saya lalu terbesit, di jaman yang dipenuhi oleh angan akan materialistis ini. banyak orang mengejar kekayaan untuk menciptakan kebahagian dirinya.
Tidak dipungkiri dengan adanya materi, dunia terasa berwarna. Itu bisa jadi anggapan umum manusia, yang memiliki kecenderungan untuk hidup di dunia dengan rasa bahagia.
Sabar itu mudah dalam kata, tapi susah dalam tindakan.
Namun, jika iming-imingnya adalah sebuah kulkas yang merupakan bentuk materialistis dalam pandangan manusia. Maka bisa jadi banyak orang menampilkan karakter sabar hanya untuk sebuah kulkas, meskipun itu dengan manipulasi.
Kondisi itu akan jadi realistis bagi mereka yang butuh hidup dengan materialis. Karena dianggap mudah untuk mendapatkan sebuah kulkas hanya dengan melakukan perilaku manipulasi dalam bentuk sabar.
So, sabar demi kulkas bisa saja terjadi, tapi sabar demi surga adalah perbuatan yang butuh keistiqomahan dan ketulusan, bukan sebatas topeng di hadapan manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI