Konsistensi sendiri dapat diartikan sebagai Kebiasaan positif  yang terus menerus dilakukan. Teringat sharing dengan Bapak Pemimpin Divisi Ritel ditempat saya bekerja beliau menyatakan bahwa konsistensi adalah kunci bisa mengatasi keterbatasan skill. Logika ini bisa log in ternyata orang yang memiliki kemampuan skill jika tidak konsisten, skillnya tidak akan membantu. Idealnya skill serta konsistensi dimiliki oleh kita. Jika kita tidak memiliki skill maka awalilah semuanya dari konsistensi. Sebab konsistensi akan menjadi kunci terbukanya skill.
Asumsinya anggap saja kita tidak memiliki skill, misal kita tidak terbiasa melakukan kegiatan marketing, maka solusinya dapat dimulai dengan memiliki konsistensi. Misal kita konsisten membangun relasi atau networking melalui media sosial atau bertemu langsung. Lama-lama relasi kita akan menjadi banyak dan akan menunjang terhadap kegiatan marketing.
Misalnya kita melakukan kegiatan sederhana menyapa melalui instan masage 10 person perhari lama kelamaan akan nambah relasi dengan networking yang baik banyak hal yang akan kita dapatkan mungkin juga ilmu, kemitraan, dll. Bahkan bisa saja ada orang yang mau mengajarkan kita kegiatan marketing jualan dsb. Akhirnya skill bisa kita dapatkan, jika skill tidak didapatkan mungkin ada orang lain yang bisa diajak kerjasama jadi skill bukan masalah lagi.
Sebagai penutup konsistensilah dalam belajar maka skill akan dengan sendirinya kita miliki, jika kita belum bisa akan menjadi bisa, jika sudah bisa akan menjadi mahir.
