Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Rangkasbitung: Museum Multatuli, Water Toren, dan Pasar Tradisional

6 Agustus 2025   06:05 Diperbarui: 6 Agustus 2025   09:28 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendopo di depan bangunan Museum Multatuli (dokumen pribadi)

BERADA di Rangkasbitung tidak sekedar menikmati nasi daging gepuk di Warung Ka Oyo. Memang pergi ke luar kota hanya untuk makan siang?

Tidak. Berhubung baru pertama kali berkunjung, saya melihat-lihat bangunan bersejarah dan sepintas merasakan dinamika di pusat pemerintahan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten itu. 

Usai membayar makanan, berjalan ke depan melihat angkot warna merah rute 04 ngetem di jalan Sunan Kalijaga. Setelah tanya-tanya ke sopirnya, saya menumpang. Duduk di belakang seraya menikmati keadaan dari balik kaca angkot.

Dalam pandangan saya, lalu-lintas Rangkasbitung tampak tidak ruwet. Jalan dilewati tidak disesaki mobil, motor, angkot, dan pengguna lainnya. Tak terdengar suara tat-tet-tot, knalpot brong, pun makian.

Sesekali terlihat kendaraan MPV (Multipurpose Vehicle) dan SUV (Sport Utility Vehicle) kelas premium melintas kalem. Bahkan, sedan Porsche merah yang juga bernomor polisi "A" meluncur mulus tanpa banyak ulah.

Kota kecil (luas 74,22 kilometer persegi) terasa lengang. Tenang. Berbeda keadaan dibanding Kota Bogor (luas 118,5 km2), yang sebagian ruas jalannya dipadati kendaraan. Bahkan, makin sesak pada akhir pekan.

Angkot berhenti di jalan sekitar alun-alun, di depan pintu masuk Museum Multatuli. Dari sisi kiri depan museum, atau Jalan Alun-alun Selatan, terlihat bangunan kantor Bupati Lebak. Sementara di seberang tampak jelas menara Masjid Agung Al A'raaf.

Pertama memasuki halaman museum, mata menatap bangunan pendopo. Di baliknya terdapat museum. Belum bisa memasukinya, pukul 12.00-13.00 WIB merupakan waktu istirahat.

Tulisan di gerbang Museum Multatuli (dokumen pribadi)
Tulisan di gerbang Museum Multatuli (dokumen pribadi)

Water Leiding Toren te Rangkas Betoeng

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun