Mohon tunggu...
Budi Kasmanto
Budi Kasmanto Mohon Tunggu... Pendeta, kini fokus menulis

Sejak 1994 bekerja sebagai pendeta di Bali. Tahun 2020-2022 di Manokwari, Papua Barat. Sejak Oktober 2023 di Jayapura, Papua. Bukunya "Panggilan Berkhotbah" diterbitkan oleh Penerbit ANDI Yogya. Pernah jadi jurnalis majalah Kristen.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pasang Surut Hubungan Indonesia-AS, ke Mana Arah Prabowo?

21 Agustus 2025   21:19 Diperbarui: 21 Agustus 2025   21:19 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: gramedia.com-literasi-urutan-presiden-indonesia

Hubungan Indonesia dan Amerika Serikat telah berusia 75 tahun, terhitung sejak pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh AS pada 28 Desember 1949. Dan pada tahun 2024, Indonesia dan AS merayakan 75 tahun hubungan diplomatik.

Hubungan ini telah melalui berbagai pasang surut. Dan tentu saja, masing-masing presiden memiliki sikap yang berbeda yang menentukan hubungan Indonesia dengan AS.

Pada era Soekarno, misalnya, AS dan Indonesia cukup tegang. Apalagi, ketika kebijakan pemerintahan Soekarno dianggap condong ke Blok Timur, AS tercatat beberapa kali berupaya mengintervensi stabilitas politik di Indonesia. Kasus PRRI, Permesta, hingga pecahnya G30S/1965, dalam sejumlah teori sejarah, tidak pernah lepas dari peran AS.

Setelah Soekarno tumbang dan digantikan oleh Soeharto, 1966, hubungan antara AS dan Indonesia berangsur membaik. Membaiknya relasi AS-RI ditandai dengan masuknya investasi asing ke Papua. Freeport Indonesia pun lahir tahun 1967.

Sejak Soeharto berkuasa, Indonesia terlihat jelas berpihak dan mengikuti garis politik luar negeri AS yang punya pengaruh besar di ASEAN untuk tidak bekerja sama dengan Tiongkok. Padahal, saat itu Indonesia masih memegang prinsip politik luar negeri bebas-aktif. (Bisnis.com -- 22/04/2025)

Pada era BJ Habibie, Indonesia sangat tergantung pada AS secara politik dan ekonomi. Salah satunya terlihat dalam penyelesaian kasus Timor Timur. Habibie menggelar referendum untuk Timor Timur. Suatu langkah yang dipandang lebih demokratis dan menjunjung HAM, namun langkah itu sebenarnya tak bisa lepas dari pengaruh AS.

Pemerintahan Habibie dijanjikan mendapatkan dana pinjaman dari IMF, bila berhasil mengentaskan masalah Timor Timur. Sayangnya, bantuan itu urung cair karena adanya aksi pembakaran desa di Timor Timur oleh TNI.

Kemudian, Presiden Gus Dur memecah anggapan bahwa Indonesia tunduk pada kuasa 'negara barat', terutama Amerika Serikat. Presiden keempat RI itu membangun ulang hubungan diplomasi dengan negara-negara Asia, terutama Tiongkok. Sebuah langkah politik yang tidak dilakukan oleh para presiden RI setelah Soekarno. (nu.or.id - 17/12/2022)

Hubungan antara Indonesia dengan AS sempat memanas di era Megawati.

AS adalah salah satu negara yang mendominasi politik global pada waktu itu. Sikap AS sangat berpengaruh terhadap stabilitas politik di suatu negara, termasuk Indonesia. Namun pengalaman selama Orde Baru, membuat Megawati tidak serta merta menggantungkan Indonesia sepenuhnya kepada AS.

Pada masa Megawati ada beberapa peristiwa yang cukup penting mengenai pasang surut hubungan antara Indonesia dan AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun