Mohon tunggu...
Abdurahman Kotala
Abdurahman Kotala Mohon Tunggu... Penulis

Belajar keras

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Madus nipu dana besar kedok dana amanah raja raja nusantara

7 September 2025   18:53 Diperbarui: 8 September 2025   06:51 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MODUS PENIPUAN DANA BESAR BERKEDOK "AMANAH RAJA-RAJA NUSANTARA" DAN PUSAT KEGIATAN DI INDONESIA

Penulis: Abdurahman Kotala, SH

Abstrak
 
Fenomena penipuan investasi dengan kedok dana besar (block fund) yang diklaim berasal dari "amanah raja-raja Nusantara" telah menimbulkan kerugian besar di masyarakat Indonesia. Modus ini umumnya disertai klaim adanya dana atau deposito (dava) yang tersimpan di bank-bank Eropa, dengan syarat korban harus menanggung biaya operasional sebelum pencairan. Menariknya, praktik ini sering dikaitkan dengan daerah tertentu seperti Bandung, Subang, Garut, Cianjur, Bogor, Solo, Kediri, dan Malang. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola modus, faktor sosial-budaya, serta strategi manipulasi psikologis yang digunakan pelaku. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, data diperoleh melalui studi literatur, analisis media, serta wawancara dengan korban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor budaya, mitos sejarah kerajaan, serta otoritas semu dari figur karismatik berperan besar dalam keberhasilan modus penipuan ini.

Kata kunci: penipuan, block fund, amanah raja Nusantara, kriminologi budaya, manipulasi sosial


Latar Belakang

Praktik penipuan finansial di Indonesia memiliki banyak bentuk, mulai dari investasi bodong hingga skema ponzi. Salah satu yang cukup unik adalah klaim adanya dana besar dari "amanah raja-raja Nusantara" yang tersimpan di luar negeri. Skema ini menjanjikan pencairan dana dalam jumlah triliunan rupiah dengan syarat korban membayar biaya operasional terlebih dahulu.

Beberapa lokasi di Jawa Barat dan Jawa Timur kerap disebut sebagai pusat kegiatan, seperti Bandung, Subang, Garut, Cianjur, Bogor, Solo, Kediri, dan Malang. Pemilihan lokasi bukan tanpa alasan, melainkan memanfaatkan citra daerah tersebut sebagai pusat spiritualitas, budaya, dan sejarah kerajaan. Dengan demikian, modus ini tidak hanya soal kriminal finansial, tetapi juga terkait erat dengan aspek kultural dan psikologis masyarakat.

Batasan dan Fokus Masalah

Penelitian ini dibatasi pada:

1. Analisis modus operandi penipuan dana besar dengan klaim "amanah raja-raja Nusantara".
2. Faktor sosial dan budaya yang menunjang praktik penipuan.
3. Strategi manipulasi psikologis yang digunakan terhadap korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun