Tapi apa daya,anda malah menunjukan sisi kalap dan sisi jiwa kerdil yang sudah dikuasai angkara murka,
Saya tertawa mendengar statement dari seorang negarawan kelas anda bahwa semua mekanisme pemilihan harus jujur dan adil, saya nilai pernyataan anda adalah siklus retorika yang tidak bermuara,
Apakah masih ada kejujuran di dunia ini?
Apakah masih ada keadilan di dunia ini?
Saya rasa sudah tidak ada dan tak akan pernah ada,karena kejujuran dan keadilan saat ini hanya melahirkan bencana,
Mungkin setiap manusia yang menikah akan jujur menyuarakan suara yang sama yaitu sudah pada bosan dan muak dengan pasangannya,
Akhir kata, saya hanya mencoba mengingatkan kepada bapak prabowo yang sedang kalap,sadarlah dan ingatlah, bahwa untuk menjadi pahlawan,untuk menjadi seorang yang berguna bagi bangsa dan negara tidak harus menjadi seorang pemimpin suatu negara,
Mari kita sama sama bergandengan tangan membangun negeri ini dengan keahlian dan skill masing masing,dan sudahi saling mencela dan saling menghina demi sebuah sanjungan kosong yang tiada artinya,
Hidup arti penuh arti, apalah arti kalau tiada bukti,
Perut lapar tak kau isi, ruh makan kau anggap penuh arti..
Ttd,
Seorang IT daerah yang hanya kenal tombol control escape