Pernah gak sih memikirkan berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah program? Tuh sinetron perasaan pemainnya segudang, emangnya gak rugi apa bayarnya? Atau bayaran artis A seberapa besar sih? Dalam dunia ini memang tidak ada yang gratis, setuju? Termasuk juga dalam memproduksi sebuah program televisi. Untuk mengerjakan sebuah program hingga berhasil tayang di layar kaca dan disaksikan oleh para pemirsa, dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Semoga artikel ini akan memberikan gambaran mengenai biaya produksi program di televisi.
Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan sebuah kabar atau informasi yang bagi saya pribadi cukup menarik. Informasi ini menyatakan bahwa untuk memproduksi program-programnya, NET mengeluarkan dana sekitar 3 Milyar setiap harinya! Jujur informasi tersebut membuat saya cukup terkejut. Selama ini saya sudah mengira bahwa biaya produksi di televisi tidaklah kecil, namun saya tidak pernah menyangka bahwa itu akan memakan dana sebesar itu! Apalagi stasiun televisi tersebut adalah NET TV yang notabenenya merupakan stasiun televisi baru. Jika NET saja membutuhkan dana sekian, bagaimana stasiun televisi lainnya? Oh ya, 3 Milyar itu kalo dipake buat beli kasur, jalanan empuk kali yah!
Hal ini menimbulkan rasa penasaran bagi saya untuk mengkalkulasikan perkiraan dana yang dibutuhkan stasiun-stasiun televisi lainnya. Setelah coba saya hitung, ternyata pengeluaran NET tergolong besar. Terdapat beberapa faktor yang mendorong hal ini. Pertama adalah mayoritas program NET yang diproduksi oleh pihak internal atau in-house production. Kedua, banyaknya program NET yang ditayangkan secara LIVE. Dari pagi ada NET 5 dilanjutkan dengan Indonesia Morning Show dan Sarah Sechan yang baru saja pindah ke jam tayang pagi. Di jam siang, tidak banyak program yang tayang LIVE, hanya program-program berita. Di jam malam, ada program Ini Talk Show dan Tonight Show yang juga seringkali ditayangkan secara LIVE.
Jika beberapa alasan sebelumnya berkaitan dengan unsur teknis (produksi), alasan berikut ini sangat terlihat jelas bahwa memang talent atau artis yang mengisi program-program NET bisa dikatakan berkualitas dan secara tidak langsung MAHAL! Ambil saja contoh program Ini Talk Show yang diisi duet Sule dan Andre. Pernahkah anda membayangkan berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 episode Ini Talk Show? Untuk membayar honor pemain saja sudah sangat luar biasa (Sule+Andre+Nunung+Adul+Tukul+Mang Saswi+Haruka=...). Itu kalo ngitungnya pake kalkulator dagang, udah nyerah duluan kali kalkulatornya!
Sehari sekitar 3 Milyar, seminggu 21 Milyar, sebulan 84 Milyar, berarti setahun sekitar...? Ayo yang bisa jawab saya doakan bisa megang uang sebanyak itu! Sekitar 1,1 Triliun! Segitulah kurang-lebih jumlah pengeluaran NET dengan anggapan setiap hari pengeluarannya konstan berjumlah 3 Milyar. Namun misalnya menjelang perayaan HUT, biaya yang dibutuhkan bisa bertambah untuk menyewa tempat hingga mengundang artis internasional.
Sekarang pertanyaan yang muncul mungkin "Mengapa NET segitu beraninya mengelontorkan dana sebesar itu?". Menurut saya, karena mereka sudah memiliki rencana jangka panjang yang disertai dengan pengalaman Wishnutama, CEO NET di kancah pertelevisian Indonesia. Mereka menyadari bahwa menjadi stasiun televisi yang dianggap berkualitas tidaklah mudah sehingga mereka berani membuat gebrakan yang tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun jawaban terbaiknya adalah karena pendapatan mereka lebih besar dari pengeluaran, besar pasak daripada tiang. Tidak mungkin mereka berani mengeluarkan dana sekian banyak kalau selama ini mereka tidak mendapatkan keuntungan. Tidak mungkin mereka terus mengundang artis internasional kalau mereka sendiri tidak mendapat timbal balik keuntungan sama sekali!
Jadi begitulah ulasan mengenai biaya produksi NET TV yang mencapai 3 Milyar, kemana dan kenapa dananya bisa sebesar itu. Setelah biaya produksi NET TV yang saya bahas, stasiun televisi mana lagi yang ingin saya bahas secara lebih mendalam? Jika ada pertanyaan, silahkan ditulis di kolom komentar atau lewat Twitter @BryanTvHardi. Maju terus pertelevisian Indonesia!
