Kerang meruapakan salah satu komoditas perikanan yang banyak ditemui di Indonesia, mulai dari pasar tradisional hingga super market. Â Selain itu, indonesia juga memiliki jenis kerang yang beragam seperti kerang darah, kerang bambu, kerang batik, kerang hijau, dan masih banyak lagi.Â
Kerang juga memilik kandungan gizi yang tinggi dan rasa yang lezat. Â Tidak heran masyarakat Indonesia sering mengolah dan mengonsumsi kerang. Â Kita dapat menjumpai olahan kerang pada masakan khas daerah seperti lontong kupang (masakan khas Surabaya) dan santan kerang. Â Kita dapat menemukannya di restoran, warung pinggir jalan, dan warung tegal (warteg). Â
Namun, dibalik kelezatannya ada beberapa faktor pada kerang yang dapat menimbulkan zat berbahaya bagi tubuh manusia. Â Zat berbahaya tersebut dapat muncul secara alami dari proses sebelum pemanenan atau muncul secara buatan setelah proses pemanenan. Â Kami akan membahas beberapa faktor yang dapat kalian jadikan bahan pertimbangan sebelum membeli dan menyantap kerang.Â
- Lokasi membeli
- Produk perikanan pada umunya merupakan produk yang memiliki umur simpan pendek. Â Untuk memperpanjang umur simpan tersebut diperlukan perlakuan dan biaya ekstra. Â Untuk menekan biaya tersebut pedagang hanya menjual barangnya ke daerah-daerah terdekat. Â Kerang merupakan hewan yang melekat pada suatu dan jarang berpindah tempat. Â Selain itu kerang memiki teknik makan yang disebut filter feeder atau menyaring makanan. Â Oleh karena itu, lokasi merupakan cerminan dari kerang tersebut. Â Daerah tercemar yang masih membudidayakan kerang ada di pantai jakarta.
- Warna cangkang
- Cerminan lokasi dapat dilihat salah satunya dengan warna pada cangkang.  Bila warna cangkang tidak sesuai dengan warna pada umumnya dapat dipastikan bahwa kerang tersebut tercemar.  Menurut beberapa ahli, kerang yang meiliki warna anomalinya  kehitaman dapat dindikasikan tercemar logam berat.
- Warna otot atau daging
- Pada kerang, perubahan warna pada daging atau otot ini dapat dilakukan dengan penambahan zat pewrarna.  Penambahan zat pewarna ini dilakukan untuk menarik  pelangan kepada produk yang kita jual.  Penambahan zat pewarna ini juga sering kali digunakan untuk memanipulasi kualitas kerang yang sudah tidak segar.  Zat pewarna yang digunakan bergantung pada warna apa yang diinginkan oleh pedagang.  Pewarna berwarna merah dan oranye umumnya digunakan untuk mewarnai kerang darah.   Â
- Harga yang teralu murah
- Pedagang biasanya menjual kerang kualitas rendah dengan harga yang murah. Â Hal ini dilakukan oleh pedagang untuk mengurangi kerugiaan yang dialami. Â Meskipun berbahaya bagi kesehatan, masih banyak masyarakat yang membeli karena harganya yang murah tersebut. Â Â
Efek dari mengonsumi kerang yang terkontaminasi logam berat akan terakumulasi dalam tubuh dan dapat menimbulkan masalah serius dikemudian hari. Â Pada ibu mengandung logam berat dapat menyebabkan anak yang setelah dilahirkan dalam keadaan tidak normal atau bahkan keguguran. Â Gangguan kogntif pada otak dan kanker merupakan efek dari akumulasi logam berat dalam tubuh.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI