Mohon tunggu...
Iwan setiawan
Iwan setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Au ah Dark

They laugh at me because different' I laugh at them because they're all the same "Kurt Cobain"

Selanjutnya

Tutup

Diary

Nineties

20 Oktober 2021   02:24 Diperbarui: 20 Oktober 2021   02:27 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Melakukan sesuatu yang gak penting tapi rasanya menyenangkan, cuma ada di angkatan 90-an yang pada masanya punya kebiasaan kurang kerjaan, misal ketika sehabis nonton TV kita pasti pernah yang namanya menjulurkan tangan kita kelayar supaya bulu nya berdiri, namun hal tersebut sudah jarang sekali di temukan, semakin maju dan modern nya zaman anak anak zaman sekarang sudah tidak mengenal yang namanya bahagia itu mudah didapatkan. 

Menurut pandangan saya generasi sekarang ini generasi serba instant bahkan ketika lapar memesan makanan sangat mudah sekarang, lain hal nya dengan anak 90an ketika sedang asik bermain dengan teman teman nya selintas di jalan ada pohon buah buahan sudah pasti jadi incaran hahaha karena permainan pada zaman itu bukan dari teknologi tetapi naluri alami yang di hasil kan dari tubuh sendiri, misal main kejar kejaran atau polisi polisian yang hits pada zamanya.

Permainan itu menguras sekali tenaga but di balik itu rasa senang menggebu gebu, dan ketika kelar main sudah pasti tenggorokan kering. Disinilah moment moment yang sulit di lupakan, ketika melintas area rumah atau kebun orang dengan tatapan tajam macam elang menengok kiri dan kanan sembari mencari pohon yang ada buah nya dan sering kali saya menemukan pohon kelapa yang memang jarang ada musim nya selalu musim terus tidak seperti buah lainnya. satu ketika disaat ngobrol ngalor ngidul dengan teman teman saya setelah bermain kebetulan ada satu pohon kelapa yg memang lumayan banyak buah nya. 

Di situ kita semua diskusi untuk melakukan starategi yang mana satu teman saya naik dan dua teman saya menunggu dibawah, kalau saya bagian memantau situasi hahaha yang enak" aja lah ya. tidak perlu watku lama teman saya berhasil mendapatkan kelapa sesuai jumlah anaknya, tidak lama juga sang pemilik ikut keluar sembari buka pintu nya. cetek!, suara pintu tuh temen saya bilang, benar saja keluar bapak bapak memakai sarung dan kaos oblong nya sambil berteriak lu apain kelapa gue taro lagi di pohon nya. 

Ada satu teman saya yang menyeletuk ' bagi baaa kelapa nya sembari tertawa' setelah ngomong itu, dia pun langsung lari dan smua nya ikut lari. Inilah momen kesenangan muncul sederhana memang, cuma ketika di bayangkan sangat sekali menggelitik sebab di saat kami semua nongkrong masih suka berbagi cerita bersama dan menyempatkan pikiran untuk kembali berimajinasi hal konyol lucu dan seru yang sulit kita dapatkan di zaman sekarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun