Tantangan dan Hambatan dalam Implementasi
Walaupun "kendaraannya" terlihat mulus, realitasnya tidakak sesimpel itu. Beberapa tantangan yang sering muncul:
1. Ketidaksadaran atau kurangnya internalisasi
Banyak orang tahu Pancasila secara formal, tapi belum "menghayati" nilai-nilai filosofisnya dalam tindakan nyata.
2. Bias sektoral / kepentingan elit
Kadang nilai Pancasila dipakai sebagai "stempel legitimasi" kebijakan yang sejatinya tidak berpihak kepada rakyat.
3. Konflik nilai & modernisasi
Di era globalisasi, muncul budaya asing, liberalisme, konsumerisme yang bisa bertabrakan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai sistem filsafat.
4. Keterbatasan sumber daya institusional
Kurikulum, pelatihan, pusat pendidikan kewarganegaraan, dan media yang konsisten menyebarkan nilai-nilai Pancasila belum merata.
5. Disparitas implementasi antar daerah
Apa yang berjalan di kota besar belum tentu sama di daerah terpencil.
Strategi Penguatan Implementasi Pancasila
Supaya Pancasila sebagai sistem filsafat tidak sekadar jargon, berikut langkah-langkah strategi penguatannya:
-Pendidikan dan sosialisasi berkelanjutan
 Membumikan nilai-nilai Pancasila lewat pendidikan formal dan nonformal secara konsisten.
-Teladan dari pemimpin / perangkat negara
  Kepemimpinan yang konsisten menjalankan nilai Pancasila akan memberi efek contoh yang kuat.
-Evaluasi dan refleksi publik
 Membuka ruang dialog publik untuk mengevaluasi seberapa jauh kebijakan/pelaksanaan sudah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
-Kontekstualisasi nilai
  Menyesuaikan aplikasi nilai Pancasila dengan kondisi lokal agar tidak menjadi doktrin kosong.
-Keterlibatan masyarakat sipil
  Lembaga masyarakat, ormas, media --- semua harus dilibatkan dalam penjagaan nilai-nilai Pancasila.
Kesimpulan
Implementasi Pancasila sebagai sistem filsafat adalah proses menerjemahkan nilai-nilai filosofis Pancasila ke dalam tindakan nyata dalam semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Supaya tetap relevan, Pancasila harus dihayati, dikritisi, dan dijalankan tidak cukup sekadar di atas kertas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI