KUDUS -- Untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah praktik bullying di sekolah, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kudus melaksanakan sosialisasi bertema "Pemberdayaan Potensi Desa dan Penguatan Moderasi Beragama" di SD 2 Sambung, Kecamatan Undaan, Kudus, pada Senin (11/8/2025).
Bullying dijelaskan sebagai perilaku agresif yang berulang, baik fisik, verbal, sosial, maupun melalui dunia maya, yang dapat merugikan korban maupun pelaku. Dampaknya tidak main-main, mulai dari menurunnya motivasi belajar, gangguan kesehatan mental, hingga risiko putus sekolah.
Dalam sesi yang berlangsung di ruang kelas, tim KKN menyampaikan materi secara interaktif melalui storytelling dan diskusi kelompok. Para siswa diajak mengenali bentuk-bentuk bullying, memahami dampaknya, sekaligus belajar cara menghadapi maupun mencegahnya.
"Anak-anak harus berani bicara dan melapor jika melihat atau mengalami bullying. Setiap siswa berhak merasa aman dan dihargai," tegas pemateri, Fatima Azzahra bersama Erik Ardiansyah.
Selain itu, nilai moderasi beragama juga ditekankan untuk menumbuhkan toleransi dan sikap saling menghormati di antara siswa. Guru kelas V, Ibu Nur, menyambut baik kegiatan ini. "Siswa sangat antusias. Mereka jadi lebih paham bahwa menghormati teman dan tidak melakukan bullying itu sangat penting," ujarnya.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan siswa SD 2 Sambung tumbuh menjadi generasi yang cerdas, percaya diri, serta peduli pada sesama. Lingkungan sekolah yang bebas bullying akan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, baik akademik maupun karakter.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI