Mohon tunggu...
briggita christie
briggita christie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi STIE Trisakti / 201950114

Halo Semua 🙋🏻‍♀️

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terganggunya Kesehatan akibat dari Letusan Gunung Semeru

14 Desember 2021   11:35 Diperbarui: 14 Desember 2021   11:38 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abdullah Azzam  | https://foto.bisnis.com/

Pada tanggal 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.20 WIB, Gunung Semeru kembali meletuskan magma seluas 11 kilometer dan asap yang tebal setinggi 50.000 kaki ke berbagai penjuru wiayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Gunung Semeru sebagai salah satu gunung berapi aktif yang berada di Indonesia. Erupsi Gunung Semeru sudah diketahui sejak tahun 1818. 

Sampai tanggal 14 Desember 2021, informasi yang sudah 9.118 warga mengungsi dari beberapa wilayah, 46 jiwa dikabarkan meninggal dunia, dan 9 warga dinyatakan hilang.  

Terdapat lima rumah sakit di sekitar wilayah Kabupaten Lumajang menjadi rumah sakit rujukan untuk para warga yang mengalami luka bakar dengan kondisi keparahan diatas 20%. 

Para dokter dari Persatuan Ahli Bedah Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, Palang Merah Indonesia, dan selururuh lembaga swadaya masyarakat yang turut bekerja di dalam bidang kesehatan.

Para dokter yang berkumpul untuk membantu warga wilayah tersebut mengklasifikasikan luka bakar menjadi berat yang perlu di rujukan ke rumah sakit dan yang ringan.  

Luka bakar yang dapat diklasifikasikan menjadi luka bakar sedang hingga kritis itu memenuhi syarat untuk di arahkan ke rumah sakit. Luka bakar pada orang dewasa diatas 20% atau pada anak diatas 10% dapat segera di antarkan ke rumah sakit terdekat. 

Esti Widiyana | https://news.detik.com/
Esti Widiyana | https://news.detik.com/

Korban tewas akibat dari erupsi Gunung Semeru dapat diasumsikan akibat dari menghirup hawa panas yang mengganggu saluran pernafasan. Kondisi tersebut dapat sangat cepat membuat seseorang meninggal. Jika saluran pernafasan tersumbat, dalam hitungan detik warga yang mengalami hal tersebut akan meninggal. Gejala lanjutan gangguan pernapasan adalah masalah cairan pada pembuluh darah saat tubuh yang terbakar membengkak atau syok. 

Dampak awan panas dan debu vulkanik pada kesehatan

Awan panas dan debu vulkanik yang keluar dari Gunung Semeru dan berjumlah yang tinggi berpotensi untuk memicu gangguan kesehatan warga yang lebih luas jika tidak segera dilakukan penanganan sebagai langkah antisipasi agar tidak memperburuk kondisi tubuh para warga.  Korban umumnya adalah warga sekitar yang tinggal di sekitar wilayaht tersebut yang terlambat menyelamatkan diri hingga terjebak guguran awan panas serta abu vulkanik. 

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama memberikan informasi bahwa awan panas merupakan dampak pertama dari letusan gunung berapi yang dapat langsung mengenai tubuh, termasuk lahar panas atau dingin. Pada saat yang bersamaan, letusan tersebut terdapat debu vulkanik dan gas yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit, mata dan saluran pernapasan manusia. 

Guru Besar Paru FKUI  memberikan pernyataan bahwa terdapat enam penyakit yang perlu diperhatikan seusai erupsi gunung berapi yang dapat memperluas angka kesakitan penduduk. Penyakit yang dimaksud adalah seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Infeksi Saluran Pernapasan Bawah (pneumonia dan bronkhitis), alergi, radang atau iritasi pada mata, alergi, infeksi atau iritasi pada kulit, gangguan saluran pencernaan, serta pemburukan dari penyakit kronik, baik karena daya tahan tubuh yang turun maupun karena stres atau lalai mengonsumsi obat 

https://dinkes.tegalkota.go.id/
https://dinkes.tegalkota.go.id/

Tjandra menyatakan bahwa ada langkah-langkah pencegahan yang dapat diterapkan agar masyarakat sekitar dapat mencegah penyakit akibat asap dan debu vulkanik letusan gunung berapi. Bagi wilayah sekitar yang terdampak asap dan debu vulkanik, diperingatkan untuk :

  1. Warga diharapkan untuk tidak keluar rumah atau tempat pengungsian apabila tidak terlalu mendesak. Apabila memang harus untuk keluar rumah, di wajibkan untuk menggunakan pelindung seperti masker
  2. Lalu warga diminta untuk menutup sarana air dan penampungan air yang terbuka agar tidak kemasukan debu
  3. Mencuci dengan bersih semua makanan, buah, sayur
  4. Segera mencari pengobatan ke sarana pelayanan kesehatan bila merasakan ada gangguan pada kesehatan seperti batuk, sesak nafas, iritasi pada mata dan kulit. 
  5. Terhadap masyarakat yang memiliki penyakit pribadi, dipastikan untuk memakan obat secara rutindan  harus selalu dikonsumsi. 
  6. Terakhir adalah selalu lakukan perlaku hidup bersih dan sehat, baik di rumah dan juga semaksimal mungkin di tempat pengungsian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun