Mohon tunggu...
Bresman G
Bresman G Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan swasta

Seorang karyawan swasta yang hoby menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Israel Vs Palestina, Dua Negara Kecil Menentukan Masa Depan Dunia

15 Desember 2017   14:44 Diperbarui: 15 Desember 2017   15:00 1922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya ingin membahas dengan santai pandangan saya terhadap 2 negara ini dengan tulisan singkat, apabila tidak logika dan berbeda mohon ditanggapi dengan santai. 

Kadang kala kita berpikir dengan adanya organisasi perkumpulan negara-negara di dunia seperti PBB dan organisasi-organisasi lain nya akan menimbulkan kehidupan dan kedamaian di masa yang akan datang. Seluruh dunia ingin berusaha untuk menciptakan dan menjalin hubungan yang lebih baik. Dari kerjasama ekonomi, politik dan keamanan. Ketika banyak orang optimis dengan keadaan dunia yang akan lebih baik, saya malah akan mengatakan lebih buruk.

Tidak ada alasan bagi kita untuk mengatakan bahwa dunia akan lebih baik dari sebelumnya, kecuali kita atheis yang berusaha menciptakan hal-hal baru untuk masa depan dunia. Sebagai orang yang beragama, keyakinan akan dunia yang lebih baik tidak pernah ada. Walaupun terjadi pemilihan umum dimana di setiap negara selalu mencari pemimpin terbaik seperti di indonesia, hal itu cukup mustahil. Saya berbicara dari sebagai orang yang ber Tuhan.

Masa depan dunia ingin dikendalikan oleh setiap orang dengan berusaha menciptakan kedamaian di masa mendatang, tetapi itu hanya tindakan sia-sia. Seperti kata Salomo atau sulaiman. Kita tidak tahu apa yang mengendalikan dunia ini, pastinya bukan manusia, tetapi ada 2 oknum yang punya kuasa besar. Dari sisi yang jahat dan yang baik.

Merujuk kepada judul diatas, sebagaimana permulaan saya katakan bahwa dunia tidak akan lebih baik, saya ingin mengambil peristiwa besar saat ini. Dua negara kecil yang memperebutkan 1 lahan yang tidak pernah habis nya sampai sekarang. Kalau saya mengatakan ini adalah pertempuran kekal, sampai pada dunia berakhir. Perselisihan ini bukan 100 atau seribu tahun berlangsung, tetapi sudah lebih dari 200 tahun. Sebuah negara kecil yang sangat kecil dibandingkan kita indonesia tidak bisa berdamai. 

Permasalahannya apa? Apakah karena mereka tidak bisa berdamai? Atau negara-negara besar lainya tidak mampu memperdamaikan. Jawabannya tidak. Kadang banyak organisasi dan negara-negara ingin memperdamaikan kedua negara kecil ini, tetapi saya hanya mau katakan itu tidak akan bisa. Bagaimanapun caranya. Ini bukan sekedar memperdamaikan India dan Pakistan atau dulu jerman barat dan Jerman Timur. Masalahnya lebih besar dari situ. Sesuatu yang sudah di teguhkan oleh sesuatu yang berkuasa tidak akan pernah bisa dirubah manusia.

Banyak orang berkata, ini adalah permasalahan 2 agama bukan negara, jadi tidak bisa bersatu. Saya juga mau mengatakan ini lebih dari sekedar permasalah agama. Buktinya indonesia dengan keragaman agama bisa bersatu dengan baik. Orang-orang yang berkuasa akan dikendalikan kuasa yang lebih besar yang tidak terlihat. 

Dimasa ada pembahasan perdamaian antara 2 negara ini dan banyak orang optimis, ada saja sesuatu kekuatan besar yang merusak dan mengacaukan hal ini. Apakah ini perbuatan manusia? Manusia ingin selalu kedamaian, tetapi ada sesuatu yang tidak suka kedamaian. Begitulah adanya kita hidup didunia ini. Sebagai orang yang ber Tuhan saya sangat memahami bahwa kedua negara ini tidak akan berdamai, tetapi akan menimbulkan konflik besar di dunia antara negara-negara besar. Sampai kapan mereka akan seperti ini? Apakah ada harapan mereka akan berdamai? Dunia hanya bisa menahan perselisihan ini dengan usulan perdamaian, tetapi berapa lama? Perdamaian tidak akan terjadi.

Tulisan ini mungkin tidak terlalu logika, membicarakan hal-hal yang tidak bisa dijelaskan. Yah memang negara ini tidak bisa dijelaskan. Perselisihan yang tidak pernah habis dari ribuan tahun yang lalu. Kedua negara ini bisa memecah dunia, menimbulkan kekacauan dunia bagi yang tidak bisa menahan diri. Tetapi tidak semua negara bisa menahan diri. Ini bukan hanya berbicara ketidakadilan, tetapi ini juga sudah perselisihan batin. Yang tidak punya urusan agama melihat ini pelanggaran HAM yang sangat menyedihkan, yang punya urusan agama ini lebih dari sekedar  HAM tetapi urusan kontak batin.

Sangat susah memang untuk dijelaskan dan sangat susah. Siapa yang benar siapa yang salah. Siapa yang harus dibela siapa yang harus ditekan. Sejarah mereka begitu lama sebelum kakek buyut kita ada dan begitu rumit. Begitulah masa depan dunia yang tidak akan pernah lebih baik. 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun