Mohon tunggu...
Breh
Breh Mohon Tunggu... Animator - Siswa

Main game

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perilaku Netizen Indonesia pada Pertandingan AFC U23 2024

8 Mei 2024   18:00 Diperbarui: 8 Mei 2024   18:07 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

AFC Cup adalah sebuah kompetisi sepak bola antar klub yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Kompetisi ini adalah turnamen klub kasta kedua setelah Liga Champions AFC di Asia. AFC Cup didirikan pada tahun 2004 dan telah menjadi media bagi klub-klub dari negara-negara Asia yang mungkin tidak cukup kuat untuk bersaing di Liga Champions AFC yang merupakan turnamen klub kasta paling tinggi, tetapi masih memiliki kualitas untuk berkompetisi di tingkat regional. Dalam AFC Cup, klub-klub ini berkompetisi untuk menjadi juara di tingkat Asia.

Indonesia pun menjadi salah satu negara yang ikut berkompetisi dalam AFC Cup ini sejak 1996 dimana Uni Emirat Arab menjadi lawan yang pertama kali dihadapi oleh Indonesia di dalam ajang kompetisi ini. Nah, tentu saja di tahun 2024 ini Indonesia tetap ikut serta dalam AFC Cup ini yang sudah dimulai sejak tanggal 15 April 2024 dan akan segera berakhir pada tanggal 3 Mei 2024. Suporter dari setiap negara juga ikut meramaikan dan memenuhi bangku penonton untuk mendukung klubnya. Tidak hanya itu, banyak juga orang-orang yang mendukung klub atau negaranya lewat media sosial yang ditayangkan secara langsung.

Hari ini saya akan membahas tentang orang-orang yang ikut mendukung klub atau negara yang dicintainya lewat media sosial yang biasa disebut dengan nama netizen. Menurut KBBI netizen adalah orang yang aktif menggunakan internet. Netizen yang berasal dari Indonesia tentu saja akan mendukung klub atau negaranya sendiri dengan menonton lewat media sosial yang ditampilkan secara langsung. Mereka akan membela klub atau negara yang dicintai dengan sekuat tenaga bahkan terkadang sampai berlebihan.

Saya akan memfokuskan pembahasan saya pada dua pertandingan terakhir, dimana Indonesia melawan Korea Selatan untuk perebutan semifinal dan Indonesia melawan Uzbekistan di babak semifinal. Dua pertandingan ini saya soroti karena di momen ini kita bisa melihat perilaku tidak baik yang dilakukan oleh netizen Indonesia. Dimana saat Indonesia menang melawan Korea Selatan, selain netizen sangat mengapresiasi wasit, coach, dan pemain, mereka juga berperilaku tidak pantas pada netizen Korea seperti berbicara kata kasar. Hal ini juga terjadi saat Indonesia kalah melawan Uzbekistan, netizen memaki-maki wasit sampai menyerang media sosialnya secara terus menerus karena dianggap tidak adil dalam memimpin pertandingan.

Indonesia menang melawan Korea Selatan dengan skor 11 - 10 dari hasil penalti. Pada saat itu netizen Indonesia memuji-muji wasit dan pelatih TimNas Indonesia, Shin Tae-yong karena berhasil membawa Indonesia ke semifinal untuk melawan Uzbekistan. Di saat Indonesia sudah resmi menang dan berhasil lolos ke babak semifinal, netizen Indonesia mulai berbicara hal-hal tidak pantas seperti berbicara dengan bahasa kasar dan kotor kepada netizen korea. Di mana perilaku seperti ini sangat memalukan karena membuat nama baik Indonesia ternodai.

Sama halnya dengan apa yang terjadi kepada wasit yang memimpin pertandingan Indonesia melawan Uzbekistan, Shen Yinhao. Ia dimaki-maki oleh netizen Indonesia karena dianggap curang dengan tidak memperlihatkan VAR saat memberikan kartu merah kepada salah satu pemain Indonesia dan pada saat menganulir gol dari Indonesia karena dianggap offside oleh wasit.


Kesimpulan yang bisa didapat dari netizen Indonesia adalah pentingnya menjaga sikap dalam bermedia sosial. Perilaku ini tidak hanya ditunjukkan saat pertandingan-pertandingan kemarin saja, namun sudah sangat sering netizen Indonesia berperilaku kurang baik kepada orang-orang yang bahkan kita tidak kenal. Dalam media sosial kita bertemu dengan orang-orang yang belum kita kenal, bahkan belum pernah kita temui dari berbagai kota dan negara, oleh karena itu tentu saja mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda, ada yang dapat menerima kritikan, ada yang tidak bisa menerima kritikan, dan masih banyak lagi. Setiap orang ini juga memiliki reaksi yang berbeda-beda terhadap komentar kita, ada yang bisa menerima, dan ada yang sedih, dan ada juga yang ingin balas dendam karena tidak senang. Oleh karena itu kita harus bisa menjaga sikap kita dalam bermedia sosial karena dapat berdampak buruk pada orang lain dan diri kita sendiri apabila bertemu dengan orang yang tidak dapat menerima dengan kritikan sehingga berencana untuk balas dendam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun