Mohon tunggu...
Alexander Timbul Sibarani
Alexander Timbul Sibarani Mohon Tunggu... Guru - Guru Pengabdi

Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian berkembangnya teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

No Mudik untuk Indonesia Bebas Corona

6 Mei 2020   22:25 Diperbarui: 6 Mei 2020   22:33 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dari cuaca yang panas di siang hari. Tiba-tiba menjadi mendung, pertanda hari akan hujan untuk menyejukkan jiwa-jiwa yang penuh dengan kegalauan setelah di rumahkan 7 pekan lamanya. Bekerja dari rumah, mengajar dari rumah dan bahkan beribadah di lakukan dirumah.

Social Distance, physical distance istilah yang muncul di keadaan sekarang ini untuk jaga jarak. Pelaku Perjalanan (PP), Orang Dalam Pantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) danO Tanpa Gejala (OTG) singkatan yang tak asing digunakan untuk pemantauan orang yang dicurigai untuk dapat menularkan COVID-19.

Rapid Test, dan Swab Test, Jenis test yang dilakukan untuk menetapkan pasien yang benar-benar bisa terjangkit.

Semua ini program pemerintah untuk mempercepat pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19.

Mendengar kabar berita di malam hari ini masih banyak juga masyarakat kita yang hendak melakukan mudik dari kota menuju kampung halamannya. Banyak cara yang di lakukan untuk mengibuli petugas-petugas yang berjaga di posko-posko cek point' perbatasan antara daerah yang satu dengan yang lain.

Ada yang menaikkan mobil jenis pickup ke truck trailer seakan-akan mobil sedang rusak dengan menutupi bak mobil tersebut dengan terpal yang ternyata di dalamnya di temukan penumpang, ada yang menggunakan truck box, di dalam juga ada penumpang seakan-akan truck yang beroperasi sedang melakukan pengantaran barang atau logistik dan bahkan ada juga mobil-mobil pribadi mengambil jalan off road dengan masuk jalan ke hutan supaya tidak terdeteksi petugas posko cek point'.

Sungguh miris memang dengan situasi dan kondisi sekarang ini. Sebagian masyarakat mulai kelihatan jenuh. Menantikan sampai kapan keadaan ini berakhir.

Tapi yang perlu kita sadari adalah penyebaran virus ini tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Ibarat seorang pencuri, dia bisa mencuri dari orang yang berdaya imun kuat untuk menyebarkan ke orang yang berdaya imun lemah. Terutama dari orang tanpa gejala yang pernah melakukan perjalan dari daerah zona merah. Dimana seorang pelaku Perjalanan tadi tanpa menyadari pernah melakukan kontak langsung yang tidak diketahui sebelumnya ada sudah terindikasi kena virus tersebut.

Ketegasan pemerintah sudah sangat jelas, tidak di perbolehkan mudik untuk tahun ini supaya negara kita segera menyelesaikan dan menang dalam perlawanan untuk pemusnahan virus ini.

Mari kita perkuat rasa sabar kita. Ikuti himbauan pemerintah.

#stayathome

#nomudikinthisyear

#masyarakatpatuhindonesiasehat

Barabai, 6 Mei 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun