Mohon tunggu...
Angra Bramagara
Angra Bramagara Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Orang biasa yang sedang belajar menulis, dan belajar menggali ide, ungkapkan pemikiran dalam tulisan | twitter: @angrab

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menuju Era Guru Berpendapatan Puluhan Juta per Jam

12 Mei 2016   14:38 Diperbarui: 12 Mei 2016   14:54 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber: oregonstate.edu)

Pergerakan dunia mulai bergeser. Zaman sekarang si pemilik modal besar mulai ketar ketir dengan si pemilik modal cekak. 

Siapa sangka perusahaan taksi yang telah memiliki aset berupa mobil, gedung, kantor, karyawan ribuan orang, bahkan telah terdaftar di pasar modal ketar ketir dengan orang yang hanya punya satu mobil, bahkan satu motor. 

Siapa sangka perusahaan yang punya aset berupa toko yang banyak, mulai ketar ketir pada orang yang hanya punya satu buah garasi rumah untuk membuat sebuah produk karena mereka tidak lagi memanfaatkan toko fisik untuk berjualan tapi memanfaatkan dunia internet. 

Siapa sangka, perusahaan penerbit yang punya aset mesin-mesin percetakan dan pusat distribusi toko buku mulai keteteran dengan orang yang hanya beraset satu buah laptop, karena bisa mencetak digital dan menjual langsung di internet. 

Di masa depan, siapa sangka guru bisa meraup pendapatan puluhan juta per jam? dan nantinya siapa sangka pula pusat bimbingan belajar yang saat ini bertebaran dimana-mana dengan aset ruang belajar yang banyak mungkin juga keteteran, bahkan sekolah pun mungkin bisa terkena imbasnya alias tutup.

Saya pernah mengatakan di artikel sebelumnya, kalau dulu siapa yang memiliki modal maka dia pemenangnya, namun di masa depan siapa yang mampu kuasai si pemilik aset dia lah akan menjadi pemenangnya. 

Aset atau modal tidak hanya berupa fisik. Tapi juga isi kepala alias kemampuan berpikir serta juga kreatifitas. Sarana penghubung ke pemilik aset itu melalui teknologi informasi. Model seperti inilah yang sudah kita lihat di zaman sekarang.

Nah, balik lagi ke guru. Kenapa nantinya seorang guru mampu meraup puluhan juta rupiah per jam nya?

Sebelum sampai kesitu, perlu dipaparkan dulu pemahaman seorang guru. Seorang guru bisa dikatakan seorang pengajar, namun seorang pengajar belum tentu bisa dikatakan sebagai guru. Predikat seorang guru adalah predikat mulia, karena mereka membentuk kepribadian manusia untuk menjadi pintar dan berprilaku baik. Sejatinya seorang guru tidak lah mengharapkan imbalan berupa uang atau harta, namun ketika anak didiknya menjadi orang baik serta mampu berkontribusi positif di lingkungannya, maka itu adalah imbalan paling berharga seorang guru. 

Guru adalah seseorang yang digugu dan ditiru, berarti seorang guru harus menjadi tauladan bagi murid-muridnya. Untuk menjadi tauladan seorang guru maka harus memperlihatkan secara nyata bentuk ketauladanannya itu kepada muridnya secara langsung. Selain itu, seorang guru harus memiliki kesabaran, keikhlasan, serta kecerdasan untuk membentuk anak didiknya. Hal tersebut bisa kita lihat di sekolah. 

Nah, zaman sekarang seorang guru tidak lah banyak memiliki aset seperti mobil, rumah, uang, karena gaji seorang guru di indonesia sangat kecil. Di dunia yang fana ini, semua kebutuhan hidup harus dicukupi dengan yang namanya duit. Sang penyebar ilmu tidaklah boleh putus, mereka harus terus ada, mereka harus terus bertumbuh agar suatu peradaban tetap ada dan semakin maju. Untuk mencukupi hal tersebut butuh yang namanya duit,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun