Mohon tunggu...
Ani Berta
Ani Berta Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger

Blogger, Communication Practitioner, Content Writer, Accounting, Jazz and coffee lover, And also a mother who crazy in love to read and write.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan 1000 Hari Pertama Kehidupan

14 November 2017   07:45 Diperbarui: 10 Agustus 2019   13:34 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan Danone Blogger Academy oleh Mas Rizky (Kompasiana)

Melonjak gembira. Saat menerima telepon dari Kompasiana yang mengabarkan bahwa saya adalah salah satu yang lolos mengikuti Danone Blogger Academy (DBA). Dari sekian ratus yang mendaftar adalah suatu apresiasi buat saya.

Bagaimana tidak? Materi yang akan saya terima semua penting dan merupakan pengayaan. Ini tak boleh disia-siakan. Karena acara ini harus berjalan lancar, saya gerak cepat membereskan urusan gigi bungsu yang harus dioperasi dan gigi kiri atas yang harus ditambal. Ini jujur saja. Merupakan titik balik saya menjadi gerak cepat jadi mau mengurus gigi yang tak beres. Ini demi DBA supaya lancar.

Dari sekian materi yang saya dapatkan, akan banyak sekuel namun sekarang yang hendak saya tuliskan masih isu seputar Geakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK).

Walau bagaimana, dua isu ini masih sangat penting untuk diketahui masyarakat karena berpegang pada dasar dua hal tersebut, hidup sehat dan generasi berkualitas akan tercipta. Sifatnya berhubungan dengan banyak hal dalam isu kesehatan.

Materi dari Bapak Pungkas Bahjuri Ali (Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas) dan Dr.Damayanti Rusli Sjarif menarik perhatian saya. Mengingat informasi ini sering didengungkan namun masyarakat masih sedikit kesadarannya untuk menerapkan informasi ini dalam keluarganya.

Pungkas Bahjuri Ali (Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas)
Pungkas Bahjuri Ali (Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas)
Germas yang lebih dulu didengungkan oleh Kementerian Kesehatan, disosialisasikan juga oleh Bappenas sebagai program dari perencanaan pembangunan nasional bidang kesehatan dan gizi masyarakat.

Germas yang terdiri dari; Melakukan aktivitas fisik, Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin dan berperilaku hidup bersih dan sehat. Penting dijalankan seluruh lapisan masyarakat.

Germas menurut Bapak Pungkas, merupakan salah satu sosialisasi dalam upaya terwujudnya prioritas nasional kesehatan. Suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan seluruh komponen bangsa secara bersama-sama dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Untuk mewujudkannya, diperlukan sinergi dengan lintas sektor dan Pemda. Sinergi ini terdiri dari penyediaan berbagai hal yang mendukung. Misalnya, kampanye pola hidup sehat dan bersih di sekolah dan tempat umum, penyediaan bahan pangan berkualitas, tersebarnya tenaga medis ke seluruh Indonesia, penyediaan infrastruktur untuk aktivitas fisik dan lain-lain.

Bapak Pungkas juga mengungkapkan bahwa kondisi penyakit di Indonesia sedang mengalami Transisi Epidemiologi yang menyebabkan perubahan dari penyakit menular ke penyakit tidak menular sehingga beban bertambah. Penyakit menular yang belum tuntas ditambah dengan maraknya penyakit tidak menular dan trauma. Maka, Germas harus dikampanyekan lebih luas lagi terutama untuk menyentuh kesadaran masyarakat untuk menerapkannya.

Penerapan gaya hidup yang sehat, mulai dari rumah, lingkungan sekolah, lingkungan kerja dan tempat umum. Sebaiknya perhatikan pola makan, jajanan sehat, tidak terlalu banyak beli makanan di luar dan perbanyak jalan kaki jika jarak tujuan tidak terlalu jauh.

Dr.Damayanti Sjarif
Dr.Damayanti Sjarif
1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

Dalam menciptakan generasi berkualitas, tentu harus dibentuk sejak hari pertama kehidupan. Menurut Dr.Damayanti, 1000 HPK harus benar-benar dioptimalkan mengingat hal ini sifatnya permanen. Terutama pada otak.

Persiapan optimasi nutrisi pada 1000 HPK sejak bayi dalam kandungan ibu. Ibu sebaiknya mengonsumsi makanan bernutrisi cukup terutama makanan yang mengandung asam folat dan DHA.

Synaptic Connectivity akan terbentuk dalam otak primer. Kecerdasan anak mulai dari sini. 1000 HPK adalah 9 bulan dalam kandungan dan 2 tahun pertama setelah lahir. Alasan harus dioptimalkan karena dalam 8 minggu pertama terbentuknya cikal bakal organ-organ tubuh bayi dan di 9 minggu selanjutnya terjadi perkembangan.

Untuk perkembangan otak dan organ ini, diperlukan nutrisi yang cukup. Maka, diperlukan nutrisi cukup terutama sumber protein dan asupan makanan yang mengandung Folat dan DHA.

Sumber protein dari daging merah tanpa lemak, ikan, Brokoli, kacang-kacangan dan susu adalah penting untuk asupan Folat dan DHA. Menariknya lagi, menurut Dr.Damayanti, selama ini masyarakat sudah melekat imagebahwa DHA hanya banyak terdapat pada ikan salmon padahal di luar dugaan, ikan kembung mengandung banyak asam folat yang berguna untuk optimalkan otak.

Dari paparan Dr.Damayanti, yang memberikan pencerahan baru bagi saya, beda dari materi workshop lainnya adalah tentang kebiasaan mengolah makanan. Menurutnya, selama ini orang Indonesia cenderung meniru pola makan orang luar negeri.

Contoh kecil soal bumbu, untuk daging, ikan dan sayur menganggap praktis hanya pakai garam dan minyak saja. Padahal Indonesia punya kekayaan rempah yang tinggi yang tak dipunyai negara lain. Orang luar negeri memasak tak menggunakan rempah karena mereka tidak punya.

"Fungsi beberapa rempah dapat menyerap protein dalam tubuh lebih cepat dalam tubuh, bahkan serai, kemangi dapat menghindari migrain, diabetes dan jantung. Jangan hilangkan kebiasaan nenek moyang yang memasak memakai bumbu rempah karena selain melezatkan masakan juga kaya manfaat untuk kesehatan." Ujar Dr.Damayanti.

Stunting atau bertubuh pendek masih mendominasi anak-anak Indonesia. Kurang gizi dan pola hidup tidak sehat adalah pemicunya. Risiko dari stunting, membuat pertumbuhan anak terhambat, penurunan fungsi kekebalan, penurunan fungsi kognitif dan gangguan sistem pembakaran lemak.

Untuk mencegah malnutrisi dan optimalkan 1000 HPK menurut Rekomendasi WHO (2003) adalah:

Inisiasi menyusu dini (1 jam setelah bayi lahir)

ASI Eksklusif selama 6 bulan.

Makanan pendamping ASI diberikan paling lambat pada usia 6 bulan sambil melanjutkan pemberian ASI.

Berikan makanan pendamping ASI tepat waktu dengan nutrisi makro dan mikro yang cukup dan seimbang dengan aman dan diberikan dengan cara yang benar. Olah makanan tersebut dengan kematangan yang baik dan hygienis.

Perhatikan juga kesiapan bayi, apakah sudah siap diberi makan? Jangan sampai memaksakan memberi makan pada bayi yang belum siap menerima makanan. Ketika tangan bayi diangkat lehernya belum tegak, refleks muntah berarti bayi belum siap diberikan makanan padat.

Pemberian susu formula atau MPASI sebaiknya yang telah difortifikasi, yakni penambahan zat gizi mikro dan makro agar kualitas gizi tetap maksimal.

Anak yang 1000 HPK nya optimal, kesempatan di masa depannya mempunyai daya saing yang bagus dan IQ yang baik. Menangkap sesuatu dengan cepat dan menyerap pelajaran dengan baik.

Bagi yang merasa 1000 HPK nya kurang teroptimasi, sebaiknya perbaiki dengan memberi asupan nutrisi yang cukup di masa sekarang dan ikuti pola hidup sehat dengan baik. Dengan mengubah pola makan teratur, asupan nutrisi dimaksimalkan, latih motorik halus dan kasarnya serta berikan sugesti positif dalam setiap aktivitasnya.

Periode keemasan 1000 HPK ini jangan disia-siakan. Sifat permanen pada optimasi otak, kemampuan kognitif yang maksimal adalah investasi kesehatan di masa mendatang. Adalah kelebihan dari anak yang pada 1000 HPK nya tercukupi nutrisinya. Agar menjadi generasi tangguh yang berdaya saing dan mampu memecahkan masalah serta peka terhadap kejadian di sekitarnya.

 Dari dua paparan ini saja, saya sudah merasa terbuka pemikiran baru dalam sosialisasikan kesehatan yang lebih luas. Masih banyak materi yang akan saya tulis di artikel selanjutnya. Ditunggu sekuel Danone Blogger Academy selanjutnya.

Bangga menjadi salah satu peserta Danone Blogger Academy
Bangga menjadi salah satu peserta Danone Blogger Academy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun