Mohon tunggu...
Bambang Pribadi
Bambang Pribadi Mohon Tunggu... profesional -

B. Pribadi (Bambang Pribadi) sering dipanggil BP saja, pernah belajar ilmu kehutanan dan ekonomi, selain sebagai penulis dan editor, ia juga pelukis, perancang grafis, karikaturis, ilustrator, pernah menjadi dalang wayang kulit gagrak Ngayogyakarta…. www.bambangpribadi.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mau Buang Hajat? – Bahasa Menunjukkan Bangsa #1B

24 Juli 2010   17:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:37 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Kita tengok KBBI lagi. Di Edisi Ketiga terbitan Balai Pustaka, di halaman 381 tertulis sebuah lema yang menarik untuk diperhatikan: “hajat”.

Di sana disebutkan, “Hajat” sebagai kata benda memiliki sedikitnya 4 (empat) arti:

1.Maksud; keinginan; kehendak

2.Kebutuhan atau keperluan

3.Selamatan

4.Kotoran; tinja

Sedangkan “hajatan” disebut sebagai kata benda yang berarti: acara (seperti resepsi dan selamatan).

Mengapa “kotoran” atau “tinja” disebut juga sebagai “hajat”?Apakah Anda tahu mengapa demikian? Bagaimana asal-muasalnya? Siapa yang pertama kali membuat istilah “buang hajat”? Bagi yang mengetahui hal ini silahkan membagi pengetahuannya.

Tidak bisakah diciptakan kata lain selain “hajat” untuk menyebut “tinja”? Sebegitu pentingkah kata “tinja” itu sehingga mampu menumpang arti pada kata sepenting “hajat”?***

25-07-2010 bp

*Menemukan hal seperti di atas, ayo ditulis saja..............

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun