Cinta revolusi PART 1
Semenjak 2 tahun lalu kecintaan saya terhadap perjuangan pembebasan tanah ini semakin dalam, peristiwa ke peristiwa, perjumpaan dengan banyak orang yang memiliki pemikiran pemikiran kritis, dan ide-ide gila soal revolusi membuat saya tidak bisa menyangkal bahwa saya cinta terhadap perjuangan ini.
Kami harus berlari untuk mendahului penguasa-penguasa yang kapan saja di mana saja mereka mampu melakukan penindasan terhadap kaum minoritas, ya seperti ini lah dunia baru ku, Melihat mendengarkan dan merasakan penindasan semena-mena yang dilakuan.
Beberapa oknum yang dilengkapi dengan atribut negara merampas dan memukul siapa saja yang menurut dia bertentangan atau berpotensi menghalangi niatnya, bahkan tidak segang mengambil tindakan penghilangan nyawa manusia.
Saya seorang yang baru dalam hal ini, walaupun saat dibangku pendidikan kelas menengah atas dulu, kami diperkenalkan dengan banyak teori-teori revolusi dari bangsa bangsa barat.
Teori revousi industry adalah teori revolusi yang masi segar ingatanya dikepala saya, ada juga bagaimana cerita tentang perjuangan orang-orang kulit hitam diafrika, terhadap rasis yang dialami mereka.
Tetapi semua yang saya dapat disekolah ini hanya merupakan bacaan dan sebatas pelajaran yang harus saya hafalkan demi unjian nanti.
Dan semua menjadi berbeda saat saya berada pertama kali dalam dunia kampus, disini pertama kali saya diharuskan untuk menerima tanggung jawab terhadap diri ku sendiri, dan belajar untuk memahami tentang kehidupan, dan perencanaanya kedepan nanti (masa depan).
Pada waktu itu sa sedang duduk dibangku taman dalam halam kampus.
"pace selamat siang" terdengar suara wanita agat serak menyapa dari arah belakang
"siang ka" sapa saya sambil memutar badan melihat ke arah suara itu.