Mohon tunggu...
Denbagus Akap
Denbagus Akap Mohon Tunggu... -

Behave realiaty and simply mind.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nikmatnya Bersetubuh

3 Februari 2011   22:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:55 5577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan mengernyitkan dahimu dan risih melihatku bila saat kau ajak bicara ternyata aku sambil onani. Karena aku tidak mengajakmu, tak perlu kau lihat bila begitu, tunggu aku hingga selesai, baru mari kita bicara. Jangan pekak telingamu, bila apapun yang kita bicarakan aku analogikan tentang setubuh. Kalimat ini membuatku semangat dalam hidup. Apapun tentang seks, aku selalu semangat dan tak malu-malu. Hal yang lumrah, karena ini bonus sebagai insan. Aku tak perlu menjadi orang yang sok pandai, sok gentle dan sok kalem. Bergiga-giga byte simpanan film pornoku sebagai referensi dan influenceku bersenggama dengan siapa saja yang aku inginkan. Bahkan puluhan artis bokep, aku sangat mahir menghapalnya, tak hanya itu, tanganku cukup flexibel dan fasih menyimbolkan tentang bersetubuh. Bersetubuh itu nikmatnya luar biasa, dan addicted.

Bagiku sah-sah saja bersetubuh walaupun dilakukan oleh orang sudah punya istri 2, 3, 4 atau berapa pun ia sudah mempunyai suami, masih ingin mencoba dengan wanita lain maupun lelaki lain. Itu nikmatnya sungguh luar biasa, bahkan sensasinya tidak ada yang menjualnya. Namun perlu diingat, bahwa setubuh bukanlah tujuannya, tapi tanyakan, apakah ada cinta dan rasa yang telah terbentuk?? Karena setubuh hanyalah akibat dari rasa emosional itu, kalaupun tidak terjadi persetubuhan itu, janganlah kecewa, karena picik banget jadi manusia bila setubuh menjadi sebuah tujuan. Setan bisa tertawa didepan wajah kita.

Sekarang mari kita ganti objek setubuh itu dengan pekerjaan yang memenuhi pragmatisme kita. Betapa indahnya, bila kita bekerja dan berusaha seperti kita berusaha menyusun tenaga saat bersetubuh. Jangan mudah menyerah, beri latihan tubuh, jiwa ini ketahanan yang lama.

Jangan mengernyitkan dahimu dan risih melihatku bila saat kau ajak bicara ternyata aku sambil membereskan pekerjaanku. Karena aku tidak mengajakmu, tak perlu kau lihat bila begitu,tunggu aku hingga selesai, baru mari kita bicara . Jangan pekak telingamu, bila apapun yang kita bicarakan aku analogikan tentang bagaimana kiat kita bekerja. Kalimat ini membuatku semangat dalam hidup. Apapun tentang pekerjaan aku selalu semangat dan tak malu-malu. Hal yang lumrah, karena ini bonus sebagai insan. Aku tak perlu menjadi orang yang sok pandai, sok gentle dan sok kalem. Bergiga-giga byte simpanan data-data pekerjaanku sebagai referensi dan influenceku bekerja dengan siapa saja yang aku inginkan. Bahkan puluhan klien, aku sangat mahir menghapalnya, tak hanya itu, tanganku cukup flexibel dan fasih menyimbolkan tentang semangat bekerja. Bekerja itu nikmatnya luar biasa, dan addicted.

Bagiku sah-sah saja bekerja walaupun dilakukan oleh orang sudah punya pekerjaan lebih dari 2, 3, 4 atau berapa pun ia sudah mempunyai side job, masih ingin mencoba dengan pekerjaan lain maupun side job lain. Itu nikmatnya sungguh luar biasa, bahkan sensasinya tidak ada yang menjualnya. Namun perlu diingat, bahwa bekerja bukanlah tujuannya, tapi tanyakan, apakah ada cinta dan rasa yang telah terbentuk?? Karena bekerja hanyalah akibat dari rasa emosional itu, kalaupun tidak terjadi pekerjaan itu, janganlah kecewa, karena picik banget jadi manusia bila bekerja menjadi sebuah tujuan. Setan bisa tertawa didepan wajah kita.

Tanyakan, apakah dahimu masih mengernyit dan risih membacanya?? Nikmatnya Bekerja..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun