Mohon tunggu...
Bowie
Bowie Mohon Tunggu... Pemerhati isu sosial , lingkungan, alam, pendidikan

GILANG (semanGat Inisiatif kreatif Leadhership entrepreniur proactive Action Ngobrol pintar)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jika Semua Orang Berpotensi Menjadi Wartawan

31 Juli 2025   20:18 Diperbarui: 31 Juli 2025   20:18 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Suasana wartawan dgn media  mesin ketik, bisa menulis  (dokpri)

Di era digital saat ini kita seolah-olah hidup pada ”era kekuasaan” dan cengkeraman media sosial (Medsos), dimana setiap orang bisa mendadak menjadi pencari berita lantas menyebarkan seolah-olah menjadi wartawan yang melaksanakan tugas jurnalistik berdasarkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999.

Kita dapat melihat beberapa kondisi antara lain keberadaan media sosial, wartawan dan media online.

1. Keberadaan  media sosial
Saat ini semua orang memiliki potensi untuk menjadi “wartawan” dalam arti menyebarkan informasi, karena kemudahan akses teknologi dan platform media sosial yang memungkinkan penyebaran berita secara luas dan cepat.

Dengan mudah setiap orang  menulis atau mencari informasi sesuai keinginan lantas menerbitkan di akun media sosial.

Bagi mereka yang punya kemampuan tampil di depan kamera saat ini juga bisa dengan mudah cuap-cuap bagaikan seorang reporter televisi lantas menayangkan di platform berbagi video seperti Youtube, Tiktok, atau Instagram

”Kebebasan” orang memproduksi informasi seperti itu seolah-olah sah-sah saja saat mengabaikan prinsip-prinsip jurnalistik. Ironisnya, informasi-informasi yang diproduksi tanpa mengedepankan kaidah jurnalistik, hampir setiap saat viral dan berseliweran di media sosial.

Namun dengan viral nya informasi secara bebas, banyak kejadian dan tragedi dapat segera ditangani, atau kegiatan yang tidak terekspose atau tidak dapat diberitakan dapat segera diketahui masyarakat luas.

Walaupun  informasi yang disampaikan hanya sepenggal kejadian saja, dan dapat dengan mudah diedit ko baik narasi maupun gambar, masyarakat sudah menikmatinya.

Ada juga yang berkreasi menyalurkan hobby penyebar berita, berupaya untuk berkolaborasi dengan  wartawan, sehingga berita  bisa ditayangkan secara lengkap

Sambil  wisata spiritual juga bisa menghasilkan tulisan (dokpri)
Sambil  wisata spiritual juga bisa menghasilkan tulisan (dokpri)
2. Keberadaan wartawan
Wartawan menjalankan fungsi pers dan tugas jurnalistik diantara legalitasnya yakni namanya tercantum di box redaksi, memilki kartu pers serta surat tugas.

Jabatan di media pers beragam dan bertingkat dari pimpinan perusaan, pimpinan redaksi, dewan redaksi, editor, jurnalis, kepala biro, wartawan juga kontributor. Kontributor adalah wartawan lepas yang namanya biasanya  tidak ada di box redaksi namun tugasnya tetap sebagai wartawan  meliput, menulis  dan mengirim berita dengan tetap menjaga kote etik jurnalistik, tentunya juga  tetap memiliki kartu pers.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun