Mohon tunggu...
Bosya Fitra Perdana
Bosya Fitra Perdana Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa UPN "Veteran" Jakarta

Kind words cost nothing

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Trending Topic Twitter sebagai Kiblat Media

7 Juli 2021   23:32 Diperbarui: 7 Juli 2021   23:36 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Twitter merupakan media sosial yang berbasiskan kata-kata dengan maksimal 280 karakter per-tweetnya. Twitter lebih fokus kepada tulisan-tulisan bukan keindahan visual sebagai bentuk ungkapan ekspresi tanpa harus 'berdandan' sebaik mungkin dengan background yang harus ditata sedemikian rupa untuk mendapatkan estetika didalamnya. Oleh karenanya tidak ada kekhawatiran mengenai estetika hal melalui foto ataupun video. Pengunggah foto dan video dominan mengekspresikan dirinya secara bebas dan bersosialisasi secara virtual dimana seni adalah dasarnya, dibalik itu Twitter berasal dari ranah yang sama dengan sosial media yang lain namun Indonesia menjadikan dasar Twitter sebagai politik. 

Selain Politik, Twitter juga menjadi kiblat bagi hal-hal yang sedang viral dengan fitur Trending Topicnya untuk mengetahui apa yang sedang diperbicarakan didalam ranah twitter pada saat itu dalam lingkup Indonesia maupun seluruh Dunia. Sistem ini membuat Twitter menjadi kiblat bagi media-media lain karena keunikan fitur ini yang tidak dimiliki oleh social media lain seperti facebook dan Instagram.

Dengan isu-isu viral seperti "sekelas UI" Twitter menjadi pelopor isu-isu yang mengulik kesalahan-kesalahan seorang individu atau sebuah institusi, kesalahan desain poster selamat datang untuk mahasiswa baru UI, Twitter menjadi ranah diskusi dan obrolan bagi masyarakatnya. Perlu diketahui dengan adanya media diskusi bagi rakyat membuat topik itu menjadi semakin naik daun dan kembali lagi lagi menjadi sebuah trending topik apapun isunya.

Topik-topik yang diangkat oleh masyarakatpun yang menjadi sebuah kiblat bagi media massa untuk mengetahui apa yang sedang 'panas' maka media pada akhirnya berkiblat juga kepada Twitter. Dengan pengguna terbanyak Twitter dikategorikan sebagai millenial, Millenial lah yang mengatur apa yang kembali diobrolkan Twitter terlihat dari diskusi-diskusi yang kurang berbobot dan materi yang kurang sehingga banyak yang berujung becandaan ataupun pusat 'meme'. 

Dominannya generasi Millenial didalam Twitter memungkinkan twitter sebagai acuan media yang menarik generasi ini, Kumparan yang dikenal sebagai media massa yang sedikit 'rebel' tidak lagi asing mengambil berita dari sebuah trending topik di twitter saat 'sekelas UI' sedang viral saat itu dengan judul berita "Viral Poster Promosi UI ala Sinetron, Ditiru Kementerian". bahkan website kumparan sendiri mempunyai bagian khusus untuk berita millenial demi mengikuti pasar karena populasi millenial yang semakin meningkat.

Menurut Teori Media yang dikembangkan oleh Marshall McLuhan dan Harold Innis menyatakan bahwa Media adalah Pesan, sebagaimana Twitter sebagai Masyarakat mempengaruhi Media dan budaya. Media yang mengkiblatkan dirinya kepada Twitter merupakan media yang sudah mempunyai pesan sebelumnya bahwa media tersebut merupakan suara Millenial. Dampak yang akan terjadi terbagi dua yaitu mikro dan makro dimana mikro adalah individu-individu yang menjadi konsumen media dan makro perubahan budaya dalam skala besar

Twitter sebagai kiblat media yang digerakan oleh millenial merupakan suatu hal yang baik dan juga buruk, isu-isu yang terkadang tabu ataupun risih untuk dibicarakan tetap akan didiskusikan karna sifat millenial yang open-minded, namun generasi millenial sendiri kental dengan sifat "rebel" yang ingin memberontak dan terlalu terburu-buru. terburu-buru meluahkan emosi dan amarah dan terburu-buru mentweet emosi dan amarah tersebut yang akan menimbulkan masalah. banyak sekali contoh-contoh peributan yang ada di ranah twitter mencakup masalah sepele, ini mungkin yang harus diperbaiki kedepannya agar Millenial sebagai penggerak bangsa selanjutnya menjadi tombak utama sebuah isu yang ada dapat didengar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun