Mohon tunggu...
Kornelis Joh. Don Bosko Beding
Kornelis Joh. Don Bosko Beding Mohon Tunggu... Mahasiswa - Gunakanlah tawamu dengan benar, jangan menertawai hal-hal yang tidak benar

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Bola

England vs Iceland; Matinya Si Singa Ompong (Analisa Rapuhnya Inggris)

28 Juni 2016   05:30 Diperbarui: 28 Juni 2016   09:33 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

*** Jalannya Pertandingan

Laga seru antar England vs Iceland berakhir dengan kemenangan Iceland. Inggris yang turun dengan kekuatan yang cukup berbeda dari laga sebelumnya dimana Dua back sayap lincahnya,Danny Rose dan Kyle Walker yang pada pertandingan sebelumnya ketika melawan Slovakia pada laga terakhir penyisian group dicadangkan,kini bermain sebagai starter sejak kick off menit pertama dimulai. Begitu pula dengan winger lincah berdarah Jamaika,Rahem Sterling pun diturunkan mengisi pos sayap kiri. Sejak kick off babak pertama dimulai,England mengambil inisiatif menyerang. Permainan cepat ala England yang mengandalkan sayap-sayap lincah berhasil menembus jantung pertahannan Iceland. 

Alhasil pada menit ke-4,pergerakan kilat dari Rahem Sterling mampu menembus pengawalan ketat Centre Back Iceland Kari Arnason sehingga tinggal berhadapan satu lawan satu dengan sang keeper. Alih-alih sang keeper Thor Halldorsson berusaha memblock bola yang dikejar Rahem Sterling,kakinya secara tak sengaja mengganjal Rahem Sterling dan terjatuh. Wasit pun memberikan hadia pinalty yang berhasil dieksekusi dengan baik oleh Captain kesebelasan England,Wayne Ronney. 

Ketinggalan 1-0,Iceland merespon balik dengan permainan yang tak kalah agresive. Pada menit ke-6 atau 2 menit setelah Ronney membawa England unggul,Kari Arnason memberi asist kepada Ragnar Sigurddson dengan kepalanya setelah memanfaatkan crossing bola mati dari sektor kanan Iceland. Skor pun berubah menjadi imbang yakni 1-1. Setelah kedudukan menjadi imbang,Inggris meningkatkan intensitas serangan dengan mengandalakan kedua gelandang sayapnya dan juga full back yang kerap kali maju membantu serangan. Namun pada menit ke-19 Iceland malah menamba goolnya lewat sontekan manis striker bernomor punggung 9 Kolbeinn Sightorsson memanfaatkan umpan dari Jon Dadi Boedvarsson. Merasa ketinggalan,Inggris semakin bangkit dan bersemangat,namun hingga peluit babak pertama berbunyi tanda laga usai kedudukan tidak berubah. 1-2 unutk keunggulan Iceland.

Memasuki babak ke-2,lagi-lagi Inggris mengambil inisiatif menyerang. Sejumlah peluang tercipta lewat Wayne Roney,Dele Aly,Dier dan striker Totenham Hotspur Harry Kane. Skuad Inggris berkali-kali menggempur pertahanan Iceland. Namun karena kokohnya pertahanan belakang Iceland mampu meredam amuk Sang Singa yang kali ini tak kelihatan tajinya meski melakukan sejumlah pergantian pemain dimana Jack Wilshare,Jamie Vardy dan Rashford masing masing menggantikan Wayne Ronney,Dier dan Sterling. Iceland pun tetap mampu mempertahankan keunggulannya dan berhak melaju ke seperempat final dan akan berjumpa tuan rumah Prancis.

*** Singa Kini Tak Bertaring

Kesebelasan Inggris boleh dibilang singa tak bertaring. Inggris yang dikenal dengan gaya bermain sepak bola kick and rush-nya,kali tak berkutik ketika bersua Iceland. Inggris hanyalah tim yang dibesar-besarkan media untuk menjadi raja sepak bola di benua biru,karena faktanya dengan tim sekelas Iceland,yang tidak punya sejarah yang kuat di pentas sepak bola Eropa pun Inggris tak mampu berbuat banyak. Ada beberapa faktor yang tampak jelas menjadi kelemahan  di kubu kesebelasan Inggris padahal skuad yang dibawa pelatih Roy Hudson sendiri terbilang sangat menjanjikan

Pertama : Faktor Pelatih

Roy Hodgson,pelatih yang berusia tidak muda lagi ini terkesan minim strategi. Bayangkan saja,Inggris harus bermain dengan pemain yang bermain dengan para gelandang yang disposition ( Ronney-Striker,Dier-Centre Back,Dele Aly-Atacking Mildfer) dimana mereka dipaksa bermain sebagai Central Mildfer,sehingga bola yang mengalir ke depan terkesan tersendat-sendat dan muda untuk didikte oleh gelandang-gelandang petarung Iceland.

Kedua : Miss Komunikasi

Pada beberapa kesempatan ketika serangan Inggiris yang menusuk hingga ke area kotak pinalty,baik dari Sturidge maupun Sterling tampak kebingungan untuk memberikan umpan atau melakukan shooting. Sementara pemain yang berada pada secend line,terlalu jauh atau terlambat membantu serangan yang dibangun dari kedua sayapnya. Bahkan terciptanya gool ke-2 Iceland juga tak luput dari miss komunikasi antara Garry Cahil dan Smalling. Mereka terlihat kaku dan ragu-ragu menutup atau memotong permainan satu dua Iceland di area pertahanan Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun