Dirgahayu bagi guru-guru di Indonesia!!!Â
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, bukan berarti guru tidak berjasa.
Guru adalah tokoh dalam pendidikan, jangan tidak diperhatikan.
Guru haruslah pembelajar, namun banyak yang tidak mau diajar.
Guru jangan jadikan profesi, namun jadikanlah panggilan hati.
Guru tidak hanya formal, namun juga informal.
Guru tidak hanya dalam ruangan, namun di luar ruangan.
Guru terhebat adalah yang menginginkan orang lain menjadi hebat.
Tanpa adanya guru, kemungkinan besar tidak ada profesi-profesi di sebuah bangsa. Tanpa adanya guru, kemungkinan besar orang tidak bisa membedakan baik dan buruk. Tanpa adanya guru, kemungkinan besar sebuah bangsa akan runtuh.
Menjadi guru adalah tugas mulia. Mendidik, mengajar, membina, membangun, memompa semangat, memberitahukan, mengarahkan, penuh sabar, penuh kasih, dan lainnya, itulah yang ada dalam jiwa seorang guru. Ada guru formal dan guru informal, ada guru karena tugas kewajiban dan ada guru yang karena panggilan hati.
[caption caption="#Dokter #Petani #SemuaGuru"][/caption]
Profesi apapun, ketika mulai mengajarkan nilai-nilai pengetahuan adalah seorang guru. Kami coba mendatangi SD dan SMA untuk memberikan pengajaran, pengetahuan, motivasi, amaran/peringatan, nilai-nilai hidup dan menceritakan cita-cita. Profesi kami memang bukan guru, namun kami mempunyai beban, kepedulian dan visi untuk mencerdaskan setiap orang melalui pengetahuan dan pengalaman. Bagi kami, setiap orang yang menghidupkan pengetahuan adalah seorang guru.
Ketika di SD Katara, NTT, kami menjelaskan apa itu cita-cita. Cita-cita tidak akan tercapai ketika tidak pernah belajar. Ketika seseorang mulai belajar, maka dia akan membaca buku-buku karena melalui bukulah seseorang akan mengetahui tentang dunia. Waktu kami bertanya, kalau sudah besar/dewasa, kalian ingin menjadi apa? Ada yang menjawab menjadi Bidan, Polisi, Polwan, Guru, Brimob, Dokter dan Petani.Â
Kami memberitahukan, cita-cita tersebut akan tercapai kalau selalu tekun belajar, berlatih dan tidak pernah putus asa. Kami memberikan catatan penting kepada anak-anak "buku adalah jendela dunia, melalui buku, saya bisa melihat dan mengetahui tentang dunia". Artinya, terus belajar dan berdoa, maka akan tergapai cita-citanya.
Kemudian di SMA Weliman, NTT, dokter Grace memberikan penyuluhan kesehatan mengenai bahaya rokok di kalangan remaja. Bahan-bahan dalam rokok kurang lebih ada 4000 zat yang merusak tubuh secara perlahan-lahan. Mencegah lebih baik dari mengobati. Sebelum dimatikan oleh rokok lebih baik kita mematikan rokok. Kami mencoba menjadi guru informal bagi mereka, karena mereka adalah generasi terbaik untuk daerah/bangsa ini.
Mari kita (setiap orang), mulailah menjadi guru yang menghidupkan pengetahuan. Melalui pengetahuan kita yang benar, kita mencerdaskan orang-orang sekitar kita. Mari sama-sama miliki rasa prihatin terhadap sekitar kita dengan tindakan nyata dari diri kita. Orang yang hanya diam dan menumpuk pengetahuan bagi dirinya sendiri adalah aset yang yang tidak berharga. Namun orang yang bergerak dan berbagi pengetahuannya adalah aset yang paling bernilai dan layak masuk dalam catatan sejarah terbaik.
Salam dari Guru Informal bagi Guru (setiap orang) yang menghidupkan pengetahuan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI