Mohon tunggu...
Bonny Bulang
Bonny Bulang Mohon Tunggu... lainnya -

Aktivis ekonomi kerakyatan (Credit Union), sedang belajar dan mendalami Adat dan Budaya dan Tradisi Dayak Kalimantan. Kunjungi juga website saya http://www.ceritadayak.com/ dan http://benuadayak.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Gerhana Bulan Bagi sub suku Dayak Desa dan Seberuang

13 Desember 2011   02:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:24 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh : BONNY BULANG Gerhana Bulan dalam sub suku Dayak desa dan seberuang di kabaupaten Sintang Kalimantan Barat disebut ''Bulan Telan Rauk'' Telan Rauk artinya bulan di telan oleh binatang/antu(setan) langit. Peristiwa yang jarang terjadi ini di yakini oleh masyarakat Dayak sebagai berkat dalam beuma (berladang). Kejadian ini biasa di sertai dengan upadara adat. Dimulai dengan menyediakan Padi, Air dan darah Manuk (Ayam) yang di letakan dan dibiarkan menghampar di tahan lapang (biasa di sebut pedarak). Upacara ini di iringi dengan pukulan gong dalam jumlah banyak, siapa yang memiliki gong boelh membunyikannya di dekar rumahnya masing-masing. Pada saat Bulan Telan Rauk ini juga di lakukan tembakan senapan Lantak (senjata rakitan laras panjang biasanya di gunakan untuk berburu) ke langit tanpa peluru. Tembakan ini bertujuan membatu bulan yang sedang di Telan Rauk supaya bisa pulih kembali. Upacara ini dilakukan sampai gerhana selesai. Pada saat gerhana bulan selesai dalam istilah Dayak Desa dan Seberuang disebut bulan sudah di muntahkan oleh Rauk, pedarak yang di hamapar di tanah lapang tadi di simpan dan di sengkelan (pemberkatan) ke benih padi dan pulut yang akan di tanamn pada tahun ladang yang akan datang Dulu upacaa ini di serrtai dengan tari-tarian khusus dengan pakaian adat lengkap dan menggunakan Mandau sebagai senjata khas Dayak. Pada zaman dahulu, upacara ini juga merupakan upacara yang sangat sakral karena berhubungan dengan kehidupan berladang yang menejadi pekerja utama masyarakat Dayak. Namun seiring dengan masuknya modernisasi, upacara ini di lakukan hanya sebagai simbol tradisi saja dan bahkan hanya beberapa kampung yang masih melaksakan tardisi ini. Dua hari yang lalu terjadi gerhana bulan di beberapa daerah di Indonesia. Termasuk Kalimantan Barat. Keterangan : Tulisan ini juga di muat di website saya. www.ceritadayak.com foto : ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun