Mohon tunggu...
bonekpalsu
bonekpalsu Mohon Tunggu... profesional -

Bonek palsu yg bejo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dress Code: No Dress Code

5 Agustus 2014   13:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:23 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14071944561081268717

Dress Code: No Dress Code

Di hari pertama masuk kerja setelah lulus, aku berusaha tampil serapi mungkin: celana khaki, kemeja lengan panjang, sepatu kulit (murahan) tanpa tali, sabuk, dan tanpa dasi. Diruangan department tempat aku akan bekerja terlihat orang2 berpakaian yg rapi, sebagian karyawan wanita pakai blazer dan sebagian besar karyawan laki2 terlihat rapi berdasi. Sempat grogi juga karena aku tidak pakai dasi sehingga kegugupanku kelihatan oleh manager dan beliau menerangkan bahwa baru2 ini ada kesepakatan tidak tertulis didepartment ini, yg menganjurkan karyawan pria memakai dasi 2 hari dalam seminggu , pada hari Senin dan Selasa, setelah itu harus tetap berpakaian rapi, tidak boleh pakai kaos oblong (tshirt) dan sepatu kets, kecuali pada hari Jumat boleh pakai kaos polo (berkerah) dan sepatu kets. Sebagai karyawan baru tentu saja aturan ini aku telan begitu saja tanpa protes (yg sebenarnya aku kurang suka),pokoke siap boss!

Dengan berjalannya waktu (sorry rek, aku lupa rentang waktunya), ternyata sedikit demi sedikit aturan dress code ini luntur …. Mulai dari banyak yg tidak pakai dasi, dan akhirnya pada hari2 biasa ada yg pakai kaos polo dan sepatu kets tanpa ada yg protes….… dan ini cocok dg gaya berpakaian ku yg senang dg tampilan informal. Ditinjau dari bidang pekerjaan, kita toh tidak berhadapan langsung dg customers diluar perusahaan, kita juga tidak pakai seragam atau tanda2 yg menunjukan kita kerja dimana. Jadi kenapa harus pakai dasi atau pakaian yg super rapi setiap hari?

Ceritanya sedikit lain pada hari pertama masuk kerja (nguli) di Brazil, aku terkaget2 dg gaya berpakaian seorang karyawati di bagian pembuatan badge untuk karyawan. Saat itu bulan January, musim panas untuk belahan bumi Selatan, sehingga cewek Brasileira pirang dan cantik tsb pakai baju yg perut dan udelnya (puser) nya nampak jelas .Mak cleguk …….aku hanya bisa menelan ludah, konsentrasi saat diphotopun (untuk bagde) sedikit terganggu. Begitu masuk kedalam kantor dimana aku akan berkerja, ternyata model pakaian dg perut dan udel terbuka lebar seperti itu sdg musim di Brazil (pada saat itu lho, nggak tau sekarang). Dikantor tidak ada dress code, boleh pakai kaos polo berkerah atau kalau mau boleh pake oblong dan sepatu kets setiap hari … asyik! Kalau kita jalan2 ke Mall, banyak cewek2 cantik lalu lalang di Mall dg jin model hipster dan baju tampak udel …. Jika anda sdg beruntung, maka (maaf) rambut2 halus dari bawah perut cewek2 cantik itu yg jelas terlihat.

[caption id="attachment_351105" align="aligncenter" width="394" caption="Seragam sehari hari - Jin + kets (doc. bonek palsu)"][/caption]

Cerita saat masuk  dihari pertama masuk kerja( nguli) di US tidak ada yg istimewa. Karena aku datang pada bulan Januari , musim dingin, maka mayoritas memakai jaket, sweater dll. Laki2 mayoritas pakai jin, dan sepatu bermacam2 jenis … ada boot, kulit, kets. Dan untuk karyawati hampir semua memakai celana panjang dan banyak juga yg pakai sepatu boot sampai hampir lutut. Keren rek! Tidak ada dress code tertulis. Pokoke asal pantes dan sopan (untuk ukuran orang2 US). Keadaan berbeda saat musim panas, kaos polo dan oblong, jin, sepatu kets (sneakers) menjadi mayoritas untuk karyawan. Bahkan ada yg pakai celana pendek dan sandal+kaos kaki. Boleh koq! Untuk karyawati, tiba2 saja rok2 anggun, baik yg maxi maupun yg hampir mini bermunculan. Bahkan banyak juga yg pakai baju tanpa lengan (spt tank top) . Boleh lho rek!

Tapi apa benar boleh pakai celana pendek dan sandal+kaos kaki ke kantor? Hanya yg punya ‘nyali’ saja yg berani pakai celana pendek dan sandal+kaos kaki ke kantor. Salah satunya teman ku dari lain department. Baru2 ini ada undangan review untuk sebuah proyek yg selain bisa dihadiri in person secara langsung atau juga bisa diikuti lewat web (teleconference) . Biasanya boss2 kecil dan besar yg hadir langsung, dan para kroco2 ngintip/ndengerin review tsb lewat web/teleconference. Nah teman ku ini tiba2 saja hadir langsung dg pakaian kebesarannya, celana pendek dan sandal+kaos kaki. Karena dia datangnya awal , maka di bisa dapat tempat dibarisan depan. Kemudian datanglah para boss2, termasuk seorang VP. Semua pakai jas atau paling tidak pakai blazer, sepatu kulit licin mengkilap. Temanku itu cuek saja, buka laptop, dan asyik bekerja selama agenda review bukan bidang yg dia dalami. Rupanya ada salah seorang direktur yg kurang berkenan dg gaya temanku, dan saat break temanku diajak ngobrol keluar. Intinya sang direktur tidak berkenan dg gaya pakaiannya, dan minta agar temanku itu keluar dari ruangan review. Dasar anak ndablek (super cuek), dia lansung berkata kpd si Boss, “oke aku keluar dr ruangan, tapi aku akan kembali setelah membeli celana panjang di Mall terdekat” …. dg nada datar (ini cerita dari sumbernya langsung). Benar dia kembali dg pakaian yg sedikit rapi dan si direktur melihat itu dan respek kepada si temanku ini. Si Boss menulis email bahwa dia appreciate dg apa yg telah dilakukan temanku itu.

Seorang bule yg sdh agak senior, sangat senang memakai pakain batik Indonesia. Awalnya aku kira itu pakaian corak Hawaii yg beberapa coraknya mirip batik kita. Tapi lama kelamaan aku perhatikan yg dipakainya batik Indonesia. Karena penasaran aku nekat kenalan dg si bule dan bertanya apa itu batik Indonesia? Ya ini batik Indonesia, yg di beli saat dia ke Indonesia beberapa tahun yg lalu. Dia sangat senang dg batik2 kita …. Karena itulah saat aku mudik ke Surabaya pada tahun 2013 lalu, aku menyempatkan diri ke Mirota (jalan Sulawesi ) Surabaya untuk membeli oleh2 baju batik ke teman tsb. Wah dia senang sekali dan pamer ke aku saat memakai batik tersebut pertama kali di kantor.

Singkatnya lingkungan kerja dg  Dress Code: No Dress Code adalah lingkungan kerja yg ideal untuk ku. Bagaimana dg anda?

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun