Mohon tunggu...
Bonaventura Ricky Yosan
Bonaventura Ricky Yosan Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa

Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembiaran Bukan Penindakan

7 Mei 2024   20:25 Diperbarui: 7 Mei 2024   20:56 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam hidup bersama maupun pribadi tentunya tidak menutup kemungkinan bahwa kita akan berjumpa dengan orang lain yang berbeda latar belakang, suku, ras, dan agama dari kita sehingga penyesuaian dan pembiasaan dengan mereka itu mesti diupayakan agar hidup itu serasa membahagiakan dan berkesan satu sama lain. 

Usaha untuk menciptakan keselarasan hidup yang tentunya menjadi harapan dan tujuan dalam hidup ini sungguh mesti didasari oleh perasaan sehati dan sepikir satu sama lain, namun pertanyaan bagi kita ialah apakah semua individu itu dapat sehati dan sepikir dalam mencapai keselarasan hidup atau justru saling bentrok dengan mempertahankan idealis diri masing-masing sehingga gejolak dan pertengkaran senantiasa terjadi di dalamnya. 

Pertengkaran inilah sekiranya sangat terasa saat benar-benar dalam komunitas itu hanya sedikit anggotanya. Kalaupun anggotanya banyak, pertengkaran itu akan terasa dan nampak dengan terciptanya kelompok-kelompok kecil dalam komunitas dengan aneka tujuan dan kesamaan visi tentunya. Agaknya, pandangan ini tidak sepenuhnya dapat dikenakan pada setiap komunitas namun dapat dijadikan sebagai referensi dari apa yang saya alami sendiri.

Dalam hidup komunitas terkadang aneka keterkejutan peristiwa itu dapat terjadi yang bisa jadi peristiwa itu tidak terpikir sebelumnya atau tidak pernah terprediksi. Apalagi, jelas bahwa anggota komunitas tersebut memiliki tujuan atau visi yang baik dan benar sehingga tergabung dalam komunitas tersebut. 

Keterkejutan peristiwa inilah yang terkadang tidak masuk akal terjadi dalam komunitas tertentu karena idealnya komunitas tersebut diisi oleh orang-orang yang baik, kudus, dan bermoral baik. Keterkejutan ini berkaitan dengan fenomena yang terjadi akhir-akhir ini di komunitas kami, yakni banyak yang kemalingan atau kehilangan barang milik pribadi yang bukan hanya dalam jumlah kecil melainkan dalam jumlah besar yang sungguh memprihatinkan terjadi dalam komunitas kami. 

Keprihatinan ini tentunya didasari oleh semangat etik-moral dan mental yang mulai rusak dari beberapa anggota komunitas sehingga berani untuk bertindak demikian, padahal satu komunitas tersebut sudah saling kenal dan menganggap bahwa satu keluarga dengan satu tujuan yang sama.


Peristiwa kemalingan ini bukan hanya sekali atau dua kali terjadi melainkan sudah kerap kali terjadi yang kemungkinan besar pelakunya ialah orang dalam komunitas tersebut karena akses sepenuhnya dapat diberikan pada setiap anggota komunitas. Hal inilah yang membuat peristiwa tersebut sudah marak terjadi di komunitas kami yang bukan hanya merugikan anggota komunitas bahkan pengurus komunitas pun ikut kena imbasnya. 

Walaupun demikian, belum ada sampai saat ini upaya untuk penindakan atas peristiwa tersebut dan hanya peringatan tegas yang diberikan bagi pelaku yang bersangkutan sehingga kasus ini sebenarnya belum tuntas terselesaikan dan solusinya masih mengambang. Solusi yang mengambang inilah yang justru akan semakin membahayakan karena para pelaku menganggap bahwa tindakan mereka itu biasa saja dan semakin leluasa untuk bergerak karena tidak ada yang berusaha untuk mencari tahu dan menangkap pelaku tersebut melainkan hanya omongan belaka "peringatan tegas".

Omongan tanpa tindakan akan membuat seseorang tidak akan jera sepenuhnya karena efeknya bisa jadi hanya saat itu saja melainkan kalau tindakan pasti berefek lebih besar karena menyangkut harga diri dan reputasi diri. Tentunya, tindakan demikian mesti ada tindakan tegas agar tidak semakin meraja-lela dan para pelaku semakin nyaman untuk beraksi. 

Hal inilah yang idealnya dilakukan oleh para pengurus komunitas sehingga apa yang hendak dicapai, yakni komunitas yang damai, berkesan, bahagia, dan suportif itu dapat dirasakan oleh setiap anggota komunitas. Bukannya malah perasaan curiga, khawatir, dan takut pada masing-masing anggota komunitas karena rasa kepercayaan terhadap orang lain itu mulai memudar dengan sendirinya karena situasi demikian. 

Maka, para pengurus komunitas mesti mengupayakan solusi yang terbaik pada kasus tersebut yang dapat dibicarakan dan didiskusikan dengan perwakilan anggota komunitas agar kasus tersebut dapat segera berakhir dan bukan terkesan sebagai pembiaran atau menganggap bahwa kasus demikian itu biasa saja. Padahal, perlu diingat bahwa tindakan tersebut sudah melanggar etik-moral yang sungguh apabila tidak segera ditangani akan segera terinspirasi untuk melakukan tindakan yang lebih besar ke depannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun