Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kekuatan Cinta

15 Desember 2016   14:55 Diperbarui: 15 Desember 2016   15:06 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kala mengisahkan ciuman pertamanya, Anya membandingkan ciuman pertamanya bersama Ale dengan film Never Been Kissed, Love Actually, dan You`ve Got Mail (hlm.145). Pembandingan seperti inilah yang mampu memperkaya. Bonus legit untuk pembaca.

Pun, kisah banyak orang tentang kesukaannya terhadap hujan sebagai magical moment. Anya membandingkan kesukaannya dengan hujan melalui contoh beberapa film seperti Spider Man, The Shawsank Redemption, The Notebook, Breakfast at Tiffany`s (hlm.188) yang menasbihkan hujan sebagai magical ingredient untuk mempertegas suatu adegan baik romantis ataupun sedih.

Kemasan novel Critical Eleven pun agak berbeda. Kertas sampul buku agak tebal dan nyaman untuk ditenteng. Penomoran halaman novel ini pun agak tak biasa, karena nomor halaman diletakkan di bagian ujung tengah buku. Biasanya, nomor halaman novel di bagian bawah loh. Selain itu, pembatas buku yang berupa kartu boarding pass penerbangan sungguh kreatif. Keren. Speechless.

Critical Eleven dan Totto Chan

Novel ini mengurai kehangatan keluarga. Kesederhanaan dan ketulusan cinta antara orangtua Anya dan Ale. Kisah yang makin memperkaya khasanah pembaca bahwa terkadang jatuh cinta dan mencintai bermula dari hal biasa dan sederhana. Kisah ibu dan ayah Anya yang bermula dari seringnya mengantar pulang. Lalu, obrolan antara mereka mulai mengalir. Hingga salah satunya harus berpindah dinas. Kisah cinta orangtua Ale lebih unik sama-sama teman SMP. Terpisah sekian tahun, lalu kemudian bertemu dalam suatu pesta. Benih cinta tumbuh. Hingga mereka memutuskan untuk menikah.

Jika novel Totto Chan dipilih sebagai salah satu buku bacaan wajib dalam fakultas keguruan dan pendidikan di Jepang, maka saya mengusulkan jika novel Critical Eleven dipilih sebagai salah satu buku bacaan wajib untuk pasangan yang akan menikah. Novel Critical Eleven sungguh dapat membekali calon pasutri melalui kisah pergulatan Ale dan Anya dalam memaknai cinta kasih dalam keluarga, mengarungi pasang surut bahtera rumah tangga, memaknai kehilangan anak, dan kesiapan hati serta mental menyambut kehamilan kembali. Selain itu, novel ini juga mengungkapkan bagaimana pola pengasuhan anak dalam keluarga.


Loveable Ale dan Anya

Keunikan novel ini adalah menggunakan sudut pandang 2 tokoh utama (Ale dan Anya) secara bergantian. Penggunaan dua sudut pandang tersebut mampu mengajak pembaca mengetahui karakter utuh Ale dan Anya melalui beragam monolog yang mereka lakukan. Sedikit yang belum dimaksimalkan dalam novel ini adalah dialog. Diperlukan ketekunan membaca agar pembaca mampu merangkai kepingan puzzle kisah Ale dan Anya.

Dialog dalam novel ini cukup sedikit hingga kejadian dramatis kurang maksimal tergambarkan. Sesungguhnya dialog dalam novel dapat lebih mendramatisasi konflik Ale dan Anya. Selain itu, kadang dialog dalam novel dapat mempercepat alur cerita. Minimnya dialog dalam novel bisa membuat penulis jadi berlama-lama mendeskripsikan tokoh, tempat, suasana, atau waktu.

Tokoh Ale dan Anya dalam novel sungguh membuat pembaca jatuh hati. Anya dengan pekerjaannya sebagai konsultan. Kadang tak cukup 24 jam untuk menangani pekerjaannya tersebut. Di sisi lain, Ale yang sangat loveable. Sungguh semakin jantan dengan pekerjaannya sebagai insinyur perminyakan. Ale dan Anya adalah tokoh yang dikembangkan Ika Natassa sejak 2013.

Awalnya kisah dua tokoh tersebut muncul dalam cerpen Critical Eleven, dalam buku kumpulan cerpen Once Autumn More. Hingga di 2015, Ale dan Anya mengisi kisah lembar demi lembar novel Critical Eleven. Ciri khas tokoh kreasi Ika adalah esmud (eksekutif muda) yang secara materi sangat cukup dan mereka fasih berbahasa Inggris. Tak heran, dalam novel Critical Eleven cukup sering dihiasi kalimat-kalimat bahasa Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun