Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Tradisi Pembagian Bubur Samin di Masjid Darussalam, Jayengan, Solo

9 Mei 2019   09:37 Diperbarui: 9 Mei 2019   09:45 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keanekaragaman suku bangsa yang mendiami Nusantara ini telah menambah khazanah budaya dan tradisi bangsa Indonesia. Sering terjadi asimilasi dan atau akulturasi budaya ketika sebagian anggota masyarakat suatu suku di daerah merantau ke daerah lain di Nusantara ini. 

Dan masyarakat asli daerah tersebut menerima budaya masyarakat pendatang dengan senang dan menjadikannya tradisi  di daerahnya secara turun temurun. Termasuk juga tradisi atau budaya yang dilaksanakan selama menjalankan puasa di bulan suci Ramadhan ini.

Seperti yang terjadi di Kampung Jayengan Kidul, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Solo. Tradisi turun temurun dari masyarakat keturunan Banjar Kalimantan Selatan yang sudah menetap puluhan tahun di kota Solo masih dilestarikan di sana, di Masjid Darussalam, Jalan Gatot Subroto 161, Solo. 

Mereka membuat dan membagikan takjil berupa bubur Samin, kuliner asli khas Banjar yang dibagikan untuk masyarakat umum. Tradisi ini sudah dimulai sejak pertama kali  Masjid Darusalam berdiri yaitu pada tahun 1911.

Sekilas bubur ini tidak jauh berbeda dengan bubur yang dijual di Kota Solo pada umumnya. Tetapi memiliki aroma dan cita rasa yang khas. Perbedaannya terletak pada bumbu dan isi dari bubur ini. Disebut bubur Samin karena cara memasaknya menggunakan minyak Samin ditambah bumbu rempah-rempah seperti kapulaga, jinten, dan lain-lain serta dilengkapi dengan susu, sayuran dan daging sapi. Bubur ini rasanya gurih, enak dan hangat di perut. 

Proses memasaknya sendiri dimulai sekitar pukul 10.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB yang dalam sekali masak bisa menghabiskan beras sekitar 50 kg. Dan dana yang dibutuhkan untuk pembagian bubur samin total sekitar Rp 100 juta. 

Dana ini sumbangan dari berbagai pihak. Bahkan, ada bantuan dana dari luar negeri yang mengetahui kegiatan pembagian bubur samin ini. Setiap harinya selama bulan puasa takmir atau Yayasan Masjid Darussalam bisa membagikan bubur lebih dari 1100 porsi, 900 porsi dibagikan gratis pada masyarakat, sedangkan 200 porsi untuk jamaah dan masyarakat pendatang yang berbuka di Masjid Darussalam Jayengan. Mereka rela antri setelah Sholat Ashar atau sekitar pukul 15.30 sambil membawa wadah untuk mendapatkan bubur Samin itu.

Tak heran jika selama bulan Ramadhan ini salah satu Masjid tertua yang ada di Kota Solo itu ramai dipadati warga yang ingin merasakan nikmatnya bubur Samin khas Banjar ini. 

Kegiatan yang biasa dilakukan setiap tahun ini dapat menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Solo serta memelihara rasa gotong royong. Sehingga akan menjadikan Solo sebagai kota yang aman, nyaman, dan pantas untuk dikunjungi serta ditinggali.

Menurut panitia yayasan atau Takmir Masjid Darussalam ini pembagian bubur Samin akan dilaksanakan mulai hari Senin, tanggal 6 Mei 2019 hingga 4 Juni 2019 setiap sore hari saat akan berbuka puasa. Kalau ada pembaca yang kebetulan lewat atau berkunjung ke Solo dapat menyempatkan mampir sejenak di Masjid Darussalam untuk sekedar beristirahat dan berbuka puasa dengan menu bubur Samin, kuliner khas Banjar ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun