Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Papi, Letakkan Gadgedmu, Ayo Main Bersamaku"

18 September 2018   22:29 Diperbarui: 18 September 2018   22:36 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada suatu benda yang paling Aku senangi untuk mengisi waktu luang ataupun untuk melepas penat sehabis bekerja seharian. Smartphone atau Gadged ...! Ya, dengan alat itu dunia serasa dalam genggaman. Mau cari apapun ada. Mau pergi kemanapun bisa. Berselancar di dunia maya sungguh mengasyikkan hingga lupa akan waktu. Lupa bahwa masih ada kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan.

Dan sore itu Aku benar-benar asyik dengan gadgedku ... biasalah menyenangkan diri sendiri dengan kecanggihan teknologi internet. Saat itu jari-jemariku begitu asyik menari di atas layarnya. Membaca artikel-artikel di kompasiana tentunya dan situs-situs berita lainnya. Atau sekedar membuka-buka status di medsos dan 'say hello' pada teman sejawat maupun teman masa kecil dulu.

Bernostalgia ... hingga tanpa sadar Aku pun sering tersenyum sendiri di depan layar gadgedku teringat kejadian dulu. Bahkan Aku pun bisa mengomel dan menggerutu sendiri saat membaca berita-berita hoak dan tidak masuk akal lainnya.

Cukup lama Aku terlena dalam dunia khayal gadgedku. Hingga tanpa Aku sadari ternyata si Kecil berjalan mondar-mandir di depanku dengan polah tingkahnya untuk mencuri perhatianku. Tapi Aku tetap saja cuek  karena perhatianku benar-benar tersita pada layar gadgedku.

Dia pun tak kurang akal rupanya. Tiba-tiba dia berhenti tepat di belakang gadgedku, hanya terlihat rambutnya saja karena wajahnya tertutup gadged yang kugenggam.
Pelan-pelan dia menggerakkan kepalanya kesamping mencoba menengok gadged yang Aku genggam. Kulihat matanya melirik ikut memperhatikan layar gadgedku. Tak lama kemudian dia mengalihkan pandangan matanya dan menatapku sambil berkata ....

"Pi ... Papi ...."

Dia diam memperhatikan Aku sejenak dan menunggu reaksiku. Aku mengalihkan perhatianku padanya.

"Ada apa, Dik ...?"

Kulihat dan kuperhatikan senyum licik menghiasi wajahnya seperti waktu itu .... Tapi itu yang selalu membuat AKU RINDU PADANYA.

Tak bisa kutebak dan tak bisa kubayangkan apa yang akan diperbuatnya. Kemudian dia melanjutkan pertanyaannya.

"Papi cinta ndak seandainya ... istrinya Papi itu wanita gemuk?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun