Pegawai Swasta ini Merasa Aman Lakukan Operasi dengan Program JKN

Sejak memasuki era digital, BPJS Kesehatan tidak mau ketinggalan memanfaatkan sarana digital dalam menunjang pelayanan pada para peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sebagai pekerja yang mengharuskan dirinya tetap sehat dengan mobilitas tinggi Geraldo Jeremi Yowan (24) mengandalkan Program JKN sebagai solusi kesehatannya. Seperti tersambar petir di siang bolong, laki-laki yang akrab disapa Aldo ini mendapati hasil kesehatannya terdapat benjolan kista pada leher.

Mendengar kata operasi, Aldo sempat panik. Ia membayangkan berbagai kemungkinan seperti biaya mahal, proses administrasi yang berbelit, hingga ketidakpastian apakah jaminan kesehatannya bisa benar-benar digunakan atau tidak. Kehawatiran tersebut tepat ditepis ketika petugas administrasi rumah sakit memastikan bahwa seluruh proses dapat dijamin oleh jaminan kesehatan dari Program JKN karena status kepesertaan Aldo aktif di kelas satu dari kantor tempat dirinya bekerja.

“Rasanya seperti dapat kabar baik di tengah situasi menegangkan, walau pun saya memiliki tabungan jika harus membayar pribadi tapi tetap saja saya lebih baik memanfaatkan jaminan yang saya miliki, dan ternyata seluruh pelayanannya juga sangat baik tidak ada perbedaan pelayanan yang diberikan terhadap peserta JKN atau pun non JKN. Mulai dari kamar, obat-obatan seluruhnya dijamin tanpa iur biaya sepeser pun ketika saya keluar dari rumah sakit,” ujar Aldo, Senin (30/06).

Operasi yang dilakukan di bulan Maret tahun ini berjalan dengan baik. Setelah mendapatkan tindakan medis, Aldo mendapatkan pelayanan rawat inap selama dua hari untuk observasi dan pemulihan di rumah sakit. Aldo semakin merasa bersyukur pada kenyataan bahwa selama dirawat ia tidak mengeluarkan uang sedikit pun. Tidak ada pembayaran tambahan, tidak ada pembelian obat di luar rumah sakit, dan semua keperluan medis sudah disiapkan.

“Saya bahkan sempat berpikir untuk memanfaatkan pengobatan alternatif apabila biaya tindakan operasi ini tidak ditanggung jaminan Kesehatan. Tapi berkat Program JKN puji tuhan saya langsung bisa ditangani mulai dapat rujukan dari Puskesmas Bakti Jaya ke rumah sakit dan langsung ada jadwal untuk tindakan operasi pada minggu yang sama,” tambah Aldo.

Kini setelah pulih, Aldo lebih memahami pentingnya memiliki perlindungan kesehatan yang bisa diandalkan. Terlebih sekarang ia merasa lebih dekat dengan kepesertaan miliknya karena telah mendaftar Aplikasi Mobile JKN, setiap kali ia butuh berobat ia tidak perlu lagi ijin libur atau ambil cuti untuk antre berobat karena ia bisa manfaatkan antrean online untuk berobat di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama). Tidak segan ia mengingatkan keluarganya agar tidak lupa membayar iuran dan mengecek melalui Aplikasi Mobile JKN untuk menjaga status kepesertaan JKN tetap aktif.

“Program ini bukan hanya sekedar kartu, tapi perlindungan nyata. Kita tidak pernah tahu kapan butuh karena hari sial terkena sakit tidak terjadwal pada kalender. Saat sudah terjadi sesuatu, barulah kita sadar betapa besar manfaat perlindungan kesehatan dan pentingnya dipersiapkan sebelum sakit,” ucap Aldo.

Pada akhir wawancara Aldo meyakini seberapa banyak tabungan yang dimiliki tidak bisa menutupi biaya kesehatan setiap orang. Memiliki jaminan kesehatan itu penting tapi menjaga kesehatan itu lebih penting. Kini di tengah kesibukannya sebagai karyawan swasta, Aldo senantiasa menerapkan pola hidup sehat agar penyakit yang pernah ia alami tidak terulang kembali.

“Jangan tunggu sakit dulu untuk sadar pentingnya JKN. Karena saat situasi darurat datang, perlindungan kesehatan inilah yang bisa menyelamatkan kita,” tutup Aldo. (BS/sy)