Mohon tunggu...
Bobby Prabawa
Bobby Prabawa Mohon Tunggu... Editor - ghost writer, copywriter, dan editor

Saya seorang ayah full time, freelance ghost writer, copywriter, dan editor yang berdomisili di Bogor. Saya aktif dalam komunitas bloger Bogor, google local guide, calon pendonor kornea mata sebagai bagian dari hobi. . Saya beralamat di gemahalilintar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sebuah Perjalanan Menarik di Balik Gedung dan Sejarah Stasiun Bogor

30 Juli 2023   10:36 Diperbarui: 31 Juli 2023   20:39 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KRL Comuterline Bogor -Jakarta Kota, 31 Juli 2023, dokumen pribadi

Apa yang bisa dihadapi untuk melawan dunia dengan uang Rp10k? Saya bisa beli abudemen (karcis berlangganan) KRL (Kereta Listrik) ketika jadi mahasiswa Gunadarma tahun 1995. Bulak-balik naik kereta 10 kali, atau sampai bosan, tetap Rp10k.

Saya tinggal di Bogor, dan ketika kuliah di Gunadarma, KRL adalah transportasi paling murah, cepat, dan praktis. Tidak nyaman di masa itu (1995). Perjalanan ke kampus setiap hari adalah pertempuran abadi. Bahkan teman saya, Fready bercanda bilang : "Ini Indonesia udah merdeka atau belum sih? Kok kek gini amat keretanya?"

Jika penumpang di dalam gerbong penuh sesak, banyak penumpang yang nekad duduk di atas kereta, meskipun sudah dilarang keras oleh petugas Stasiun Bogor. Petugas juga banyak melakukan berbagai upaya seperti memberi semen pada pinggiran atap kereta, memberi kawat berduri, memarahi setiap orang yang naik ke atap. Situasinya seperti Indonesia yang belum merdeka.  

Pada setiap gerbong penumpang yang duduk, dan berdiri dempet-dempetan kayak ikan tongkol, inceran kucing garong. Pedagang asongan, berakrobat lalu lalang di gerbong yang sesak sumpek, sesekali semilir bau ketek. Apa pun yang kita butuhkan ada. Penjual air mineral, gemblong, comro, buah mangga, obeng, handuk, lengkap tersedia. Lantai di gerbong kereta sobek-sobek kena roda besi milik para pedagang yang mundar-mandir. Akibatnya sampah berserakan. Tidak ada petugas resmi yang menyapu seperti sekarang. Umumnya seorang anak kecil berpenampilan kumuh berinisiatif memungut, atau menyapu dengan sapu kecil sampah tersebut, kemudian menyodorkan kantong untuk imbalan seiklasnya. Dan musisi di kereta pun silih berganti menghibur para penumpang. Ada yang suaranya bagus, dan ada juga yang kalau diem suaranya lebih bagus. Bapak-bapak juga suka ngerumpi sambil main gapleh, membuat jalan penumpang tertutup.

Jokes anak kereta: "Naik ambulan aja kalau mo lega."

Tidak ada hallo-halo dari pengeras suara yang bilang :"Berikutnya adalah Stasiun Citayam. " Dan penumpang dari Stasiun Citayam terkenal dengan julukan pasukan Citayem yang gercep naik kereta. Penumpang yang mau turun di stasiun tujuan tertentu, harus sadar sendiri, sesekali ngintip dari celah jendela kalau belum hapal jejak stasiun yang sudah dilewati.

Perjuangan keluar atau masuk gerbong KRL seperti pejuang 45 yang sedang merebut kemerdekaannya. Tergesa-gesa tanpa jeda. Seperti kupu-kupu yang hinggap dari bunga ke bunga lainnya.

Pada bulan Agustus 2023 ini. Saya mengenang cerita lucu ketika saya jadi penumpang kereta, dan mengingat sejarah Stasiun Bogor dalam rangka perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 78 bersama Komunitas Clikkompasiana.

Sejarah Stasiun Bogor

Pada masa kolonial Belanda Stasiun Buitenzorg adalah stasiun kereta api besar tipe A yang lokasinya berada di Jalan Nyi Raja Permas, dekat Alun-Alun Kota Bogor yang dulu merupakan Taman Ade Irma Suryani (diambil dari nama puteri bungsu Pak Jendral A.H Nasution) tempat saya bermain ketika bocah.  Lidah orang Bogor yang sunda pisan akhirnya menamai Stasiun Buitenzorg menjadi Stasiun Bogor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun