Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

3 Kritik Terbuka untuk Bima Sakti setelah Kekalahan Indonesia U17 dari Malaysia

9 Oktober 2022   22:46 Diperbarui: 9 Oktober 2022   22:53 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Kritik Terbuka untuk Bima Sakti setelah kekalahan Indonesia U17 dari Malaysia - dok PSSI

Para pemain kita keteteran menghadapi serangan balik dan serangan Malaysia yang tampil lebih segar karena menerapkan rotasi yang lebih kerap.

Bima Sakti perlu belajar dari Shin Tae Yong yang secara cerdik membangun sistem rotasi di timnas senior dan timnas usia muda yng ia tangani. 

Kedua, timnas U17 minim keberagaman pemain Indonesia 

Jujur saja, timnas Indonesia U17 ini seperti kurang mewakili keberagaman pemain Indonesia. Sosok brilian yang mengawal jantung pertahanan adalah Muhammad Iqbal Gwijangge. Sayang sekali, Iqbal absen karena cedera kala pertandingan melawan Palestina. 

Iqbal memang berdarah Papua, namun ia memperkuat Bandung Pro United. Dari para pemain Indonesia U17, tak seorang pun pemain berasal dari klub dan tim pembinaan di Papua, Maluku, Sumba, Flores dan daerah-daerah lain di Indonesia timur. 

Menjadi sebuah pertanyaan kritis: apakah pelatih Bima Sakti dan talent scout PSSI serius memantau bakat-bakat dari seluruh Indonesia? Jika serius, bukan mustahil menemukan Iqbal-Iqbal lain di timur negeri kita tercinta ini. 

Hal berbeda terjadi di timnas usia yang lebih tua. Cukup banyak talenta dari Indonesia timur yang telah, sedang, dan akan dilibatkan . Mengapa hasil seleksi timnas 17 seperti timpang? 

Padahal, para pemain dari timur Indonesia terkenal memiliki daya tahan dan postur tubuh yang ideal sebagai atlet sepak bola. Blusukan ke timur Indonesia harus lebih giat lagi dilakukan. 

PSSI juga perlu melebarkan sayap investasi dan pembinaan ke timur Indonesia. Di sanalah akan kita temukan pula talenta-talenta handal seperti Boas Salossa.

Ketiga, minim taktik berorientasi hasil

Sangat disayangkan bahwa pada babak pertama, timnas kita sudah kebobolan lima gol tanpa balas. Sebuah situasi yang kemungkinan besar lahir karena minimnya taktik berorientasi hasil dari tim pelatih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun