Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Surat Cinta agar Kompasiana Makin Ramah pada Penulis (Non) Politik

5 Oktober 2020   10:28 Diperbarui: 5 Oktober 2020   10:28 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi surat cinta dari unsplash.com

Hmm..sekali lagi jangan naik pitam. Tidak semua penulis kanal politik adalah penulis yang abal-abal seperti saya kala mengulas politik. 

Beberapa penulis cukup dan sangat piawai juga merangkai argumentasi dalam menanggapi isu politik. Akan tetapi, seperti pengamatan tajam Perof Felix Tani, beberapa artikel politik masih berupa pengulangan berita media arus utama dan atau ulasan yang kurang mendalam.

Pada hemat saya, beberapa juga adalah argumentum ad hominem yang menyerang sosok, bukan kebijakan publik tokoh politik . Celakanya, jujur nih, kadang admin Kompasiana meloloskan dan memberi label pilihan pada artikel dengan judul bombastis, memuat serangan pribadi, dan minim ulasan mendalam.

Kompasiana Kapitalis?

Waduh...makin ke bawah kok surat cinta ini jadi makin sadis, sih? Sabar. Sebagai unit usaha Kompas Gramedia, tentu saja Kompasiana perlu penghasilan. Admin Kompasiana yang bekerja keras (secara bergiliran) selama 24 jam tentu perlu apresiasi berupa gaji.

Bayangkan, berapa banyak  duit yang digelontorkan Kompasiana untuk memelihara peladen (server), menggaji mimin kece, dan memberi K-rewards dan dana komunitas? 

Jadi, wajar saja Kompasiana cari untung. Karena itu, admin Kompasiana memajang artikel aktual dan menarik di kolom terpopuler. 

Menjadi dilema ketika artikel yang dipajang itu sejatinya secara kualitas pas-pasan. Termasuk, artikel politik. Saya sendiri mengakui, kualitas artikel politik saya juga masih rendah.

Usulan Penuh Cinta 

1. Adakan pelatihan penulisan artikel politik

Jika dirasa rata-rata mutu tulisan artikel politik masih semenjana, kiranya perlu diadakan pelatihan penulisan artikel politik. Undang para pakar. Adakan secara berkala. Libatkan kami, penulis warga yang sebenarnya haus belajar cara menulis (politik) yang baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun