Dalam isi berita, ditemukan kata "cantik". Mutu berita Tribunnews yang satu grup dengan Kompas ini sedikit lebih baik dibanding berita Liputan6.com yang hanya mengutip sebuah acara televisi swasta.Â
Berita kasus-kasus terdahulu juga memuat kata cantik
Janda Cantik Diperkosa Lalu Dibunuh, Mayatnya Dibakar (Faktualnews.co)
Kata "cantik" ditemukan dalam judul maupun isi berita. Ditilik dari judulnya saja, berita ini lebih mengedepankan unsur kengerian daripada empati pada korban.
Tragis, Wanita Cantik Ini Memohon untuk Ditinggalkan Setelah Diperkosa Beramai-ramai, Namun Dia Malah Dibunuh (Intisari.Grid.Id)
Judul dan isi berita memuat kata "cantik". Berita ditulis dengan selera jurnalistik murahan. Tidak ada empati terhadap korban dan keluarganya.
Setahu saya, Intisari.Grid termasuk kelompok Kompas Gramedia.Â
Media Gagal Berempati
Mirisnya, korban kekerasan seksual sering mendapat "perlakuan kejam" oleh media massa Indonesia. Dalam sebagian kasus, wartawan dan editor lebih menyajikan kecantikan korban, bukan empati pada korban dan keluarga korban.
Seolah-olah, korban "pantas" menerima kekerasan seksual karena memang ia cantik.
Laman daring Rape and Abuse Crisis Center (RACC) menilai, menampilkan korban perkosaan sebagai seorang yang cantik adalah salah satu dari 12 mitos perkosaan yang harus dibongkar.