Mohon tunggu...
Boanerges Santosa
Boanerges Santosa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Official Account

Hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rebranding di Masa Pandemi

22 April 2021   13:36 Diperbarui: 22 April 2021   13:45 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menyebarnya virus COVID-19 mengakibatkan melemahnya perekonomian dunia termasuk di Indonesia. Pada tanggal 1 Januari 2021 Indonesia melakukan lockdown akibat pandemi COVID-19 yang tidak kunjung pulih. Pada bulan-bulan sebelumnya Indonesia hanya melakukan rapid test pada orang-orang yang paling terpapar virus. Lambat dan tidak siapnya pemerintah dalam mengatasi pandemi mengakibatkan krisis pada masyarakat menengah yang membuat mereka harus bersusah payah mencari nafkah di tengah pandemi. Terlebih lagi saat aturan pemerintah mulai ditegakkan, tidak segera mengindahkan. 

Hensnack Solo adalah jajanan snack yang mulai dibentuk pada saat pertengahan masa pandemi COVID-19. Ibu Henny selaku pemilik Hensnack sebenarnya sudah memiliki usahanya sendiri jauh sebelum pandemi, suaminya sendiri sudah berkali-kali mendirikan warung dan berbagai macam jajanan lainnya, namun usahanya mulai kehilangan peminat sehingga mengharuskannya menyusun ulang strategi dalam memasarkan produknya.  Dalam artikel ini akan dibahas cara-cara yang ibu Henny lakukan dalam memasarkan produknya untuk membangun kembali bisnisnya di tengah masa pandemi. 

Rebranding

Dalam melakukan rebranding, ibu Henny mengevaluasi pada apa yang membuat penjualannya mengalami penurunan pada masa pandemi. Setiap orang enggan untuk keluar rumah dan memilih untuk memanfaatkan jasa ojek online yang telah dilengkapi fitur mengirim makanan seperti pada Grab dan Gojek. Ibu Henny juga melakukan riset pasar untuk memahami apa jenis makanan yang harus ia jual sesuai dengan permintaan pasar. Kemudian melakukan penyusunan strategi pemasaran dengan memanfaatkan media online seperti Instagram dan juga dari mulut ke mulut melalui WhatsApp. Sementara ini jasa pengiriman yang dipesan melalui WhatsApp masih dikirim sendiri oleh ibu Henny dan suaminya. Kemudian melakukan perubahan pada logo dan identitas usahanya. Memilih nama yang sesuai dengan produk yang dipasarkan. Memilih warna yang sesuai dengan logo sehingga dapat menyatu dengan logo. Menyatukan warna dan logo sesuai dengan psikologi pelanggan seperti yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar, misalnya McDonald's yang memadukan warna kuning, coklat, dan merah yang dipercaya dapat membuat orang merasa lapar saat melihatnya. Begitu juga dengan Facebook, instagram, atau perusahaan fashion yang biasanya menampilkan logo dan warna yang lebih elegan pada pakaian yang tema utamanya adalah formal atau malah menampilkan tampilan yang ramai yang biasanya produk yang ditawarkan adalah pakaian anak muda atau streetwear.

Evaluasi

Penyebab menurunnya penjualan ibu Henny adalah lockdown yang tidak pasti kapan akan berakhir sehingga sangat jarang orang-orang keluar dari rumah, bahkan untuk beli di pinggir jalan saja polisi siap untuk mengusir para pembeli tersebut. Ketatnya peraturan dilarang keluar rumah membuat orang-orang menjadi bingung dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka. Para pedagang juga mulai kehilangan pembeli yang membuat penghasilan harian mereka menurun drastis dan tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka. 

Begitu juga terjadi pada keluarga ibu Henny yang usahanya mulai mengalami penurunan dalam penjualan. Ibu Henny harus mencari jalan lain yang dapat memberi keuntungan pada bisnisnya. Dalam mengamati kebiasaan masyarakat pada masa pandemi adalah memanfaatkan internet dalam membantu berbagai kebutuhan tidak seperti aktivitas pasar pada umumnya yang biasanya lebih sering bertatap muka, pada masa pandemi COVID-19 ini mengharuskan masyarakat melakukan kontak lewat media online melalui jaringan internet yang bahkan dapat menghubungkan individu dengan individu atau kelompok dari negara yang berbeda. Ibu Henny memutuskan untuk melakukan pemasaran secara online dengan memanfaatkan media sosial dengan pengiriman ke berbagai kota.

Riset

Selain itu Ibu Henny juga melakukan riset tentang makanan apa saja yang dapat dijual di masa pandemi ini yang menarik perhatian masyarakat di dunia maya sehingga produk makanannya dapat sesuai dengan permintaan pasar secara umum sehingga dapat memaksimalkan penjualan. Makanan yang ibu Henny jual antara lain adalah kulit ayam goreng dan risol mayonaise yang menjadi andalannya sejak dulu menjadi ujung tombak pada penjualannya. Namun selain itu ibu Henny juga menjual bahan-bahan makanan khas Solo yang ia jual ke luar kota. Ia menargetkan pasar pada pecinta makanan tradisional dan makanan sehari-hari di angkringan. Ia juga menitipkan makanannya di angkringan-angkringan di Solo dan sekitarnya. Dengan melakukan riset, ibu Henny menjadi paham akan permintaan masyarakat di kota Solo dan sekitarnya tentang makanan apa yang paling banyak diminati oleh warga. Melalui riset juga ibu Henny sudah melakukan branding pada produknya pada tahap berikutnya.

Strategi

Setelah melakukan riset pasar, ibu Henny mulai merumuskan masalah dan mulai membuat strategi dalam memasarkan produknya. Dengan menggunakan business model canvas ibu Henny terbantu dalam menentukan target marketnya dan juga nilai pada produk yang ditawarkan oleh ibu Henny. Berikutnya mulai melaksanakan apa yang sudah disusun dengan cukup matang. Dengan menggunakan media online seperti posting foto produk di instagram dan membuat jadwal aktif untuk mengamati permintaan dari instagram, hingga pesan dari mulut ke mulut melalui aplikasi WhatsApp yang disebarkan melalui rekan-rekan ibu Henny dan suaminya. Hasilnya pesanan terus berdatangan dan Hensnack Solo kebanjiran orderan dari berbagai daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun