Mohon tunggu...
Politik

Ragam Cerita Pilkada NTB

23 Februari 2018   22:41 Diperbarui: 24 Februari 2018   05:50 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Safari politik calon kepala daerah Nusa Tenggara Barat (NTB), yang diikuti oleh empat pasangan calon (paslon) di antaranya, Suhaili FT (Bupati Lombok Tengah) non aktif berpasangan dengan Wakil Gubernur NTB non aktif Muhammad Amin yang disingkat Suhaili Amin yang mendapat nomor urut 1, mengunjungi warga Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur.

Paslon nomor urut 2 Ahyar Abduh (Walikota Mataram) non aktif berpasangan dengan Mori Hanapi (Wakil Ketua DPRD NTB) non aktif yang disingkat Ahyar-Mori melakukan temu muka dengan para nelayan di Kota Mataram. Sementara paslon nomor urut 4 Ali Bin Dachlan (Ali BD) Bupati Lombok Timur non aktif yang berpasangan dengan TGH Lalu Gede Sakti Amir Munir yang disingkat Ali-Sakti bersilaturrahim dengan warga Hindu NTB di Cakranegara, Kota Mataram.

            Sebagian netizen atau warganet menilai, kunjungan Ali-Sakti ke warga NTB yang beragama Hindu sebagai paslon pemimpin yang berjiwa nasionalis (kebangsaan). Sementara kunjungan Ahyar-Mori ke para nelayan Kota Mataram dinilai mencerminkan paslon yang diusung oleh Gerindra, PDIP, PPP, PAN dan PBB itu memihak ke wong cilik.

            Perbedaan Ali-Sakti dan Ahyar-Mori yang mendasar adalah bentuk dan model dukungan. Ali-Sakti maju di Pilgub  NTB 2018 melalui jalur independen (perseorangan). Sementara Ahyar-Mori sebaliknya, didukung oleh lima partai.

            Di sisi lain, paslon nomor urut 3 Dr Zulkiflimansyah (Anggota DPR RI Daerah Banten) non aktif berpasangan dengan Sitti Rohmi Djalalillah yang disingkat Zul-Rohmi. Sitti Rohmi adalah kakak kandung TGB Muhammad Zainul Majdi Gubernur NTB periode 2008-2018. Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrat dan PKS.

            Berbeda halnya dengan paslon Suhaili-Amin yang diusung oleh Partai Golkar, PKB dan Partai Nasdem. Masing-masing tim sukses mambuat jargon yang dipercaya sesuai dengan kepribadian dan karakteristik pasangan calon tersebut.

Ali-Sakti memantapkan jargon dengan ungkapan "maju bersama rakyat. " Paslon Zul-Rohmi meneguhkan jargon dengan ungkapan "menuju NTB Gemilang." Suhaili-Amin menjunjung jargon dengan ungkapan "ihktiar NTB sejahtera." Sementara paslon Ahyar-Mori menyebarkan jargon dengan ungkapan "NTB untuk semua."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun