Dalam dunia Pendidikan,kita sering menemui dua tipe guru: mereka yang terus berinovasi dan berkembang, serta mereka yang sekedar menjalankan tugas tanpa dorongan untuk lebih baik - sering disebut sebagai guru minimalis.
Guru minimalis hanya mengajar sesuai kurikulum, menghindari tugas tambahan, dan jarang mencari cara baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.Â
Tapi, apakah mungkin, seorang guru minimalis berubah? Bagaimana jika perubahan itu tidak perlu drastis, melainkan cukup dengan langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten? Konsep Atomic Habits dari James Clear menawarkan perspektif menarik: perubahan besar bukanlah hasil dari transformasi instan, melainkan akumulasi kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari.
Mengapa Guru Bisa Menjadi Minimalis?
Beberapa faktor yang menyebabkan seorang guru menjadi minimalis antara lain:
1. Beban Administratif yang berat - Guru sering kali disibukkan dengan tugas administratif yang mengurangi fokus mereka dalam mengajar.
2. Kurangnya apresiasi - Minimnya penghargaan atau insentif bagi guru yang berdedikasi membuat banyak guru kehilangan motivasi untuk berkembang.
3. Kejenuhan dan rutinitas Monoton - Mengajar dengan metode yang sama selama bertahun-tahun tanpa tantangan baru dapat membuat guru kehilangan semangat.
4. Kurangnya Dukungan dan Pelatihan - Tidak semua guru mendapatkan akses ke pelatihan yang membantu mereka meningkatkan kompetensi mengajar.
Jika kondisi ini terus berlanjut, dampaknya akan terasa pada kualitas pendidikan secara keseluruhan. Siswa tidak dapat pengalaman belajar yang maksimal, dan proses pembelajaran sekadar formalitas.
Apakah Anda Seorang Guru Minimalis?