Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pesantren Kilat dan Sejarah Puasa Ramadan

24 Maret 2024   13:15 Diperbarui: 24 Maret 2024   13:23 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Covery story Pesantren Kilat dan Sejarah Ramadan diolah menggunakan Canva (Dokumen pribadi/RIDUANNOR)

Pesantren Kilat adalah program pendidikan agama Islam yang berlangsung dalam waktu singkat di selenggarakan di sekolah pada bulan Ramadan. 

Pesantren Kilat

Kegiatan Siswa tadarusan di Pesantren kilat Bulan Ramadan (Dokpri)
Kegiatan Siswa tadarusan di Pesantren kilat Bulan Ramadan (Dokpri)

Program ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap praktik agama. Dengan bimbingan guru di sekolah yang meliputi mengaji, menghapal surat Al-Quran, tadarusan, mendengarkan cerita inspiratif, kisah-kisah orang terdahulu tentang Ibadah Puasa.

Tujuannya adalah menanamkan nilai-nilai agama kepada siswa muslim, dan meningkatkan sisi kognitif, Afektif mereka. Di sekolah penulis, kegiatan Pesantren Kilat dilaksanakan selama 4 hari, dimulai dari hari senin-Kamis dari tanggal 18-21 Maret 2024.

Guru-guru mengisi acara secara bergantian baik guru kelas maupun guru agama. Penulis sendiri membuka acara kegiatan Pesantren kilat dan memberikan materi agama kepada siswa tentang sejarah Puasa Ramadan. Sejak kapan bulan Puasa Ramadan diwajibkan?. Dan Umat mana yang pertama kali berpuasa?.

***

Sejarah Puasa Ramadan


Ilustrasi Kapal Nabi Nuh AS bersama pengikutnya dan berbagai jenis hewan diolah menggunakan canva (Dokpri)
Ilustrasi Kapal Nabi Nuh AS bersama pengikutnya dan berbagai jenis hewan diolah menggunakan canva (Dokpri)

Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat untuk berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadan. 

Sejarah Puasa Ramadan menurut Imam Al-Qurtubi, seperti yang dikutip dalam buku "Misteri Bulan Ramadan" karya Yusuf Burhanudin, menyatakan bahwa Nabi Nuh AS dan Pengikutnya, merupakan orang-orang terdahulu yang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Nabi nuh AS dan pengikutnya di selamatkan oleh Allah SWT dari bencana banjir bah yang melanda bumi dan menenggelamkan umat Nabi Nuh AS yang ingkar dan tidak mempercayai ajaran yang dibawanya.

Nabi Nuh AS berdakwah kepada umatnya selama kurang lebih 950 tahun. Dan umatnya yang mengikuti selama ratusan tahun tersebut hanyalah 80 orang. Hingga akhirnya Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh AS, membuat sebuah bahtera (kapal) di atas sebuah bukit.

Pada peristiwa banjir besar ini, Nabi Nuh AS juga kehilangan anak dan isterinya yang tidak mau beriman dan ingkar terhadap dakwah Nabi Nuh. Cerita Nabi Nuh AS dan ingkar keluarganya terhadap ajakan beriman kepada Allah SWT diabadikan dan dicatat di dalam Al-Quran.

Nabi Nuh AS melaksanakan Ibadah puasa, setelah turun dari bahteranya, setelah banjir besar tersebut surut dan berakhir. 

Puasa pada zaman Nabi Nuh AS dilakukan sebagai tanda rasa syukur kepada Allah SWT atas keselamatan dirinya dan kaumnya yang masih patuh dan setia mengikutinya dari badai dan banjir.

***

Puasa di Masa Nabi Muhammad SAW

Ilustrasi Nabi Musa AS saat membelah laut merah ketika dikejar oleh firaun dan pengikutnya diolah menggunakan Canva (dokpri)
Ilustrasi Nabi Musa AS saat membelah laut merah ketika dikejar oleh firaun dan pengikutnya diolah menggunakan Canva (dokpri)

Sementara itu, saat Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah pada masa hijrah, beliau melihat orang-orang Yahudi juga berpuasa di setiap tanggal 10 Muharam setiap tahunnya.

Nabi Muhammad SAW, kemudian bertanya kepada salah satu dari mereka tentang alasan berpuasa. Dan orang Yahudi menjawab bahwa mereka berpuasa sebagai bentuk syukur karena Allah SWT telah menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran dan serangan Firaun yang ingin membunuhnya.

Nabi Musa AS kemudian berpuasa pada hari 10 Muharam sebagai bentuk syukur kepada allah SWT, atas penyelamatan umatnya dari kejaran tersebut. Dan menenggelamkan Firaun beserta pengikutnya di laut merah.

Nabi Muhammad SAW kemudian menjelaskan peristiwa tersebut kepada umatnya dan memerintahkan Umat Islam juga berpuasa pada tanggal 10 Muharam.

***

Awalnya siapapun yang ingin berpuasa boleh melakukannya. Dan siapapun yang ingin membatal puasanya diperbolehkan. Dan hanya perlu mengganti dengan memberi makan orang miskin.

Namun, akhirnya Allah SWT memerintahkan seluruh umat yang sehat dan tidak dalam perjalanan untuk berpuasa. Dan tidak boleh melakukan berbuka hingga matahari terbenam.

Allah SWT memerintahkan beribadah Puasa di bulan Ramadan, dengan menurunkan Quran Surat Al-Baqarah Ayat 183, yang artinya berbunyi " Wahai orang-orang beriman!, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana di wajibkan kepada orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa."

Bagi mereka yang lanjut usia, masih diberikan keringanan untuk berbuka dengan syarat tetap memberikan makanan untuk orang miskin. Hal ini disebutkan dalam ayat yang tertulis :

"Barang siapa diantara kamu hadir (dinegeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu."

Sebelum turunnya ayat yang mewajibkan puasa ramadan, umat islam berpuasa wajib pada tanggal 10 Muharam yang lebih dikenal dengan hari Asyura.

Pertama kali diwajibkannya untuk berpuasa oleh Allah SWT bagi umat islam terjadi pada tahun kedua hijriyah. Nabi Muhammad SAW baru saja menerima perintah untuk mengubah arah kiblat dari Baitul Maqdis di Palestina ke arah Masjidil Haram di Makkah.

Namun, Pelaksanaan puasa Ramadan yang diwajibkan bagi umat Islam dilakukan secara bertahap. Seperti yang disebutkan dalam Al-quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun