***
"eeih, Pak Riduan, lewat mana?,". Beberapa Kepala Sekolah yang datang menyapa, sambil bersalaman. Ternyata banyak yang hadir melalui jalan lain. Mungkin melalui tangga eskalator yang ada di dalam Mall Plaza Mulia.
"Film apa sih Pak Gun, "Tegar itu?," tanyaku dengan Pak Gunadi Kepala Sekolah di sebuah SD satu kecamatan denganku.
"Belum tahu juga, film apa itu yang diputar, tentang teroris mungkin ya?," tanya balik Pak Gun.
Sesampai dibagian Panitia saya dan semua undangan, diberi sebuah surat edaran dan poster flm tegar. Terlihat dari poster film tersebut seorang anak kecil, seusia SD mengayuh sepeda. Kedua tangannya tidak ada. Saya memperhatikan poster itu dengan lebih cermat.
Disini saya baru memahami, film tegar menceritakan seorang anak difabel. Cuman alur ceritanya saya belum tahu. Ya, yang jelas ditonton dulu. Aku baru ingat, sekolah tempatku bertugas juga termasuk sekolah inklusi, yang bisa menerima Anak berkebutuhan khusus (ABK).
***
Sebelum masuk ruang bioskop, para Kepala Sekolah mengisi daftar hadir. Ternyata bukan hanya Kepala Sekolah, ada juga guru yang hadir mewakili kepala sekolahnya.
Didepan pintu bioskop, seorang petugas memberikan sebungkus pop corn dan sebotol air mineral.Â
"Selamat menikmati Pak, selamat menonton " sapa petugas sambil tersenyum dengan ramah.