Mohon tunggu...
bleszkland arlan clovis
bleszkland arlan clovis Mohon Tunggu... -

fight like a tiger, win like a champion | ASBI (Sampoerna Academy) | Mantaray house | 9 july 1998 | creative | active | that's me

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membandingkan Cerita Rakyat Cinderella dengan Bawang Merah dan Bawang Putih

1 Desember 2014   02:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:24 2853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Membandingkan Cerita Ulang Cerita Rakyat Cinderalla dengan Bawang Merah dan Bawang Putih

Assalamualaikum wr.wb,

Semua orang pasti pernah mendengar cerita rakyat termasuk anda, namun tidak semua orang mengetahui definisi dari cerita rakyat. Menurut saya cerita rakyat merupakan salah satu produk dari cerita ulang, dikarenakan dalam proses perkembangan cerita rakyat yang disebarkan secara lisan dan biasanya diturunkan secara turun-menurun. Dalam proses penyebaran cerita rakyat kepada masyarakat, dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah kebudayaan setempat, kondisi geografis, dan daya ingat yang dimiliki oleh masing-masing individu. Tidak heran bila dalam satu cerita rakyat yang sama memiliki dua versi berbeda. Hal ini juga terjadi kepada saya, Saat saya akan membandingkan cerita bawang merah dan putih dengan Cinderella. Saya menemukan ada 2 versi yang berbeda pada cerita rakyat bawang merah dan putih. Oleh sebab itu, saya melakukan observasi kepada beberapa teman saya, bertanya mengenai kronologi cerita rakyat bawang merah dan putih.

Dari hasil observasi yang telah saya lakukan dan ditinjau ulang melalui sumber-sumber informasi yang ada di internet, menunjukkan bahwa hampir 90% penyelesaian dari cerita rakyat bawang merah dan putih berakhir dengan indah, yaitu bawang putih menikah dengan seorang pria tampan. Dengan melihat hasil dari para koresponden dan internet, saya akhirnya memutuskan untuk menceritakan ulang cerita bawang merah dan putih menurut dari hasil survei saya.

Sebelum membandingkan kedua cerita rakyat tersebut, mari kita membaca kedua cerita rakyat di bawah ini. Hal tersebut dimaksudkan supaya tidak terjadi kesalahan dalam membandingkan kedua cerita tersebut dan untuk menghindari salah paham di dalam masyarakat. Cerita pertama yang akan saya cerita ulang adalah cerita rakyat “Cinderella” yang berasal dari Jerman, lalu di susul dengan cerita kedua yaitu cerita rakyat “Bawang Merah dan Bawang Putih”

Cerita pertama.

Cinderella

Zaman dahulu kala, ada seorang gadis yang tinggal bersama ibu tiri dan kedua anaknya. Gadis itu bernama Cinderella, wajahnya sangat cantik seperti putri raja, namun kehidupannya sangat menderita . Ia tinggal bersama kedua saudari tiri beserta ibu tirinya yang jahat. kedua anak ibu tiri tersebut sangatlah malas, kerjanya hanya berhias dan bermalas-malasan sepanjang hari. Cinderella diberi tugas oleh ibu tirinya yang seharusnya bukan tugas untuk seorang gadis, seperti mencari kayu bakar, mencabut rumput, menebang pohon dan sebagainya. Cinderella adalah anak yang selalu rajin bekerja, setiap hari ia harus menyediakan makan bagi saudara tiri dan ibu tirinya, Cinderella hanya makan sisa makanan dari mereka, walau demikian ia tetap sabar dan berperilaku baik dan ramah.

Suatu hari, terdengarlah undangan dari kerajaan bahwa akan ada pesta dansa nanti malam di istana raja. Seluruh rakyat khususnya para gadis dipersilahkan dating ke sana, untuk nantinya akan dipersunting oleh pangeran putra sang raja. Mendengar hal itu, anak-anak dari ibu tiri cinderella merasa kaget dan langsung mempersiapkan diri untuk berhias untuk pesta dansa nanti malam agar pangeran memilih mereka sebagai permaisuri kerajaan.Cinderella yang mendengar kabar itu hanya bisa bersedih dan meratapi nasib karena ia tidak mungkin bisa datang ke istana, apalagi berdansa dengan pangeran.

Akhirnya malam pun tiba, dan para gadis dari seluruh kerajaan termasuk anak-anak dari ibu tiri Cinderella datang ke istana untuk mengikuti pesta dansa bersama putra mahkota raja tampan. Cinderella hanya bisa meratapi nasibnya tidak dapat menemui sang pangeran, hal itu disebabkan kedua saudarinya dan ibu tirinya mengunci cinderella di dalam rumah. Suatu ketika datang seorang ibu peri kepada cinderella, ibu peri itu bertanya “Cinderella, mengapa kamu bersedih ? Tenanglah, aku adalh ibu peri yang akan menolong semua permasalahanmu. Ayo berceritalah kamu.” Cinderella menjawab “Saya bersedih karena saya tidak diizinkan oleh ibu tiri saya untuk mengikuti pesta dansa yang ada di istana saat ini.” Ibu peri akhirnya merasa iba kepada cinderella, ia bertekad untuk menolong cinderella. Saat itu, terlihatlah seekor tikus kecil yang berjalan mendekat menuju cinderella. Ibu peri yang melihat kejadian itu, memiliki ide untuk membantu cinderella. Ibu peri berkata “Cinderella aku dapat menolongmu.” Cinderella yang mendengar hal tersebut, merasa terkejut bercampur dengan rasa senang. “Benarkah itu ibu peri ?” Kata ibu peri, “Iya, aku dapat menolongmu. Aku akan merubah kamu menjadi seorang wanita yang cantik seperti seorang putri.” Ibu peri kemudian mulai mengayunkan alunan tongkat sihirnya sambil membacakan mantra, lalu diayunkanlah tongkat sihir tersebut kepada sebuah labu tua yang berada di pojok ruangan. Tidak lama setelah itu, labu tua tersebut berubah menjadi sebuah kereta kencana yang menawan. Setelah itu ibu peri mulai mengayunkan kembali tongkat sihirnya dan diayunkanlah tongkat sihir tersebut kepada seekor tikus yang tadi sedang berjalan di sudut ruangan dan kepada sebuah boneka jerami tua milik cinderella, Setelah itu, berubahlah seekor tikus tersebut dan boneka jerami menjadi seekor kuda penarik kereta dan kusir kuda tersebut. “Hanya butuh sedikit perubahan lagi.” kata ibu peri. Cinderella yang merasa bingung setelah mendengar itu bertanya kepada ibu peri “Apakah itu ibu peri ?” Setelah cinderella berhenti bicara, ibu peri kembali mengayunkan tongkat sihirnya dan diayunkanlah tongkat itu kepada cinderella. Cinderella yang sebelumnya berpakaian kumuh dan kotor berubah menjadi seorang putri yang cantik jelita, lengkap dengan gaun yang indah beserta sepatu yang terbuat dari kaca semakin menambah kecantikan cinderella. “Terima kasih, ibu peri saya sangat menyukainya.” Ibu peri merasa senang hatinya setelah mendengar hal itu. Tiba saatnya bagi cinderella untuk pergi ke pesta dansa. Saat ia akan pergi ke pesta dansa, ibu peri menahan sebentar dengan menarik tangannya dan berkata “Cinderella, kamu harus sudah pulang ke rumahmu sebelum bel berbunyi tepat pada jam dua belas malam.” Bingung dengan pernyataan dari ibu peri, cinderella mengajukan pertanyaan kepada ibu peri dengan nada penasaran “Kenapa ibu peri ?” Ibu peri menjawab “Sihir yang aku pinjamkan kepadamu saat ini hanya dapat bertahan sampai jam dua belas malam setelah lewat dari jam dua belas malam sihir itu akan hilang dengan sendirinya, oleh sebab itu kamu sudah harus ada di rumah sebelum jam dua belas malam.” Tidak lama setelah mendengar penjelasan dari ibu peri, cinderella langsung pergi menuju ke istana secepat mungkin.

Ketika pesta sedang berlangsung, tiba-tiba datang kereta kencana yang anggun dan mewah tiba di depan istana. Semua mata memandangi kereta tersebut, dari kereta tersebut turunlah seorang putri cantik. Putri cantik itu adalah cinderella, pangeran merasa terpesona oleh penampilan dari cinderella. Pangeran menghampiri salah satu penjaga istana yang sedang menjaga pintu masuk istana dan bertanya "Penjaga, siapakah putri itu dan dari kerajaan mana dia berasal ?" Tanya pangeran kepada penjaga istana. Penjaga istana menjawab, “Mohon maaf pangeran, saya tidak tahu.” Beberapa saat mereka selesai berbicara. Putri cantik itu datang menuju penjaga istana menjawab "Bolehkan aku ikuta dalam pesta ini ?” tidal disangka bukan penjaga yang menjawab namun, pangeran yang  menjawabnya. “Tentu saja.” Setelah pangeran selesai menjawab, pangeran bertanya kepada putri, “Putri, maukah kamu berdansa dengan saya ?” Dengan keadaan malu, cinderella menyetujui permintaan pangeran dengan menggoyangkan kepalanya. Belum lama cinderella dan pangeran berdansa, tiba-tiba jam istana berdentang 12 kali, tanda menunjukkan waktu pukul 12 malam. Cinderella yang mendengar bunyi lonceng tersebut, merasa kaget dan gelisah. Ia akhirnya memutuskan untuk segera pergi dari istana, "Oh maaaf pangeran, aku harus segera pulang sekarang." Pangeran bingung dan kaget karena cinderella harus segera meninggalkan pesta dansa tersebut. Namun ternyata sepatu kaca yang dipakai cinderella tertinggal di lantai dansa, dan pangeran segera memungutnya dan ingin memberikan kepada putri cantik tadi, namun pangeran kehilangan putri tersebut dan tidak bisa mengembalikan sepatu kaca milik cinderella.

Keesokan harinya, Pangeran mengadakan sayembara yang berisikan bahwa bila ada wanita yang kakinya cocok dengan sepatu kaca ini. bila ada maka Dia akan dijadikan permaisuri oleh pangeran. Pencarian oleh pangeran dimulai. Dia mencari pemilik sepatu kaca ini sampai keseluruh negeri. Satu demi satu rumah didatangi oleh pangeran dan para pengawalnya dengan membawa sepatu kaca. Namun tidak ada yang cocok. Sampai akhirnya tibalah rombongan kerajaan di rumah Cinderella, dan kedua saudara tiri nya langsung mengenakan sepatu kaca dan tidak berhasil. Kakak pertama cinderella memiliki ukuran kaki yang terlalu kecil dibandingkan sepatu kaca tersebut, sedangkan kakak kedua cinderella memiliki ukuran kaki yang terlalu besar dibandingkan sepatu kaca tersebut. Akhinya Pangeran putus asa, tiba-tiba lewatlah cinderella di ruang tamu menuju dapur sambil membawa kayu bakar yang ingin dipakai untuk memasak. "Nona, siapakah anda ?" tanya pangeran kepada Cinderella. "Aku...aku..", Cinderella tidak bisa menjawab karena kaget saat ia melihat ketampanan sang pangeran. "Dia hanya seorang pembantu disini". Kata ibu tiri kepada pangeran yang hendak mendekati Cinderella. Pangeran memaksa Cinderella memakai sepatu kaca, dan akhirnya cocok, sepatu kaca tepat di kaki Cinderella dan akhirnya pangeran membawa Cinderella ke istana untuk dijadikan permaisurinya.

Hikmah Cerita anak kali ini adalah janganlah kita menjadi sombong dan angkuh hanya karena orang lain ada kekurangannya. Berlakulah adil dan baik di dunia.

Cerita kedua.
Bawang Merah dan Bawang Putih

Bawang putih adalah gadis yang tidak memiliki ibu dan bapak. Dia hidup bersama ibu tirinya beserta anaknya yang bernama Bawang merah. Bawang Putih selalu diberikan pekerjaan yang berat dari ibu tirinya. Sementara saudara tirinya tidak pernah disuruh bekerja, membantu ibunya.

Dia menghadapi hidup ini dengan tabah, walau terkadang  dia juga diperlakukan kurang adil oleh ibu tirinya. Dia juga harus menyapu dan menimbun sampah dibelakang rumah, namun Bawang putih tetap sabar dalam mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Setiap hari Bawang Putih diperintah mencuci pakaian kotor yang jumlahnya cukup banyak. Karena kebaikan dan ketulusan hatinya. Ada seekor ikan emas ajaib yang membantunya. Begitu pakaian dicelupkan ke dalam air, pakaian itu menjadi bersih dengan sendirinya.

Melihat pekerjaan berat dapat diselesaikan dalam waktu singkat, ibu tiri menjadi curiga. Suatu ketika Bawang Merah diminta untuk mengamati Bawang Putih dari jarak jauh. Kini terbongkarlah rahasia yang dimiliki oleh bawang putih, bahwa ia memiliki ikan mas ajaib yang dapat berbicara dan membantu Bawang putih dalam menyelesaikan pekerjaan. Bawang Merah setelah melihat kejadian itu, akhirnya ia memiliki sebuah ide. Bawang merah menangkap ikan itu  tanpa pemberitahuan kepada Bawang Putih. Lalu ikan itu dibawa pulang, dimasak dan mereka memakannya. Hanya duri dan kepala yang disisakan oleh ibu dan anak yang jahat itu. Mereka memberikan sisa ikan itu kepada Bawang Putih agar dimakan olehnya. Bawang Putih tidak tega memakan sahabatnya sendiri, sebab ikan itu telah banyak membantu pekerjaannya sehari-hari.

Dengan hati yang sedih Bawang Putih menerima duri ikan itu. Air matanya keluar dari kelopak matanya, Ia mengubur kepala dan duri ikan itu di halaman depan rumahnya. Tak berapa lama tumbuh tanaman bunga emas yang indah dari kuburan ikan mas itu.


Pada suatu hari, Pangeran Kerajaan yang melewati rumah Bawang putih. Pangeran sangat tertarik dengan keindahan bunga emas tersebut. Pangeran turun dari kudanya. Ibu tiri dan Bawang Merah cepat-cepat datang ke depan rumahnya untuk menyambut pangeran. “Pangeran, apakah yang membawa Pangeran datang ke rumah hamba ini ? ” Jawab pangeran, “Saya ingin tahu siapa yang menanam pohon ini?” Tiba-tiba Bawang Merah menjawab dengan cepat, “ Hamba lah yang menanam pohon ini Pangeran.” Tapi Pangeran menggelengkan kepalanya. Sebab ia sudah tahu siapa sesungguhnya yang menanam bunga itu. Sebenarnya Pangeran itu jelmaan ikan emas. karena dahulu ia dikutuk oleh Dewa karena berbuat kesalahan. “Kalian bohong ! Kalian telah memakan ikan jelmaan diriku, tubuh kalian akan mengeluarkan sisik seperti ikan.” Baru saja Pangeran berkata demikian ibu dan anak yang jahat itu menjerit karena tubuhnya jadi bersisik seperti ikan. Mereka lari masuk ke dalam hutan karena malu.

Pangeran menghampiri Bawang putih, “Bawang Putih saya adalah ikan yang telah membantu mencuci pakaianmu. Sekarang maukah kamu tinggal di istana untuk kujadikan istriku...? “ Oh Pangeran... hamba... hamba bersedia.”
Demikianlah Bawang Putih yang baik hati akhirnya memperoleh kebahagiaan hidup bersama Pangeran tampan.

Perbandingan antara cerita rakyat Cinderella dengan Bawang Merah dan Bawang Putih

Kedua cerita tersebut, dapat kita lihat terdapat beberapa kesamaan unsur-unsur penunjuang cerita, diantaranya terjadi kesamaan penokohan, adanya kesamaan beberapa tokoh, kesamaan dalam tema cerita dan kesamaan amanat yang terkandung dalam cerita. Kesamaan yang ada di dalam kedua cerita rakyat bukan dikarenakan kesengajaan dalam pembuatan cerita tersebut, namun kesamaan yang terjadi di dalam kedua cerita tersebut disebabkan oleh adanya persamaan kebudayaan, nilai dan norma yang terkandung di dalam diri masyarakat pada zaman kedua cerita rakyat tersebut sedang berkembang.

Unsur persamaan dalam kedua cerita tersebut di jelaskan dengan tersirat atau tanpa ada penjelasan lebih lengkap dari penulis. Cara ini sering digunakan penulis untuk menyembunyikan unsur-unsur cerita yang ingin digunakan namun telah dipakai oleh penulis lain. Contohnya adalah unsur tokoh. Dalam cerita bawang merah dan bawang putih, tokoh utama yaitu bawang putih diceritakan memiliki watak yang baik, dan selalu menuruti perintah orang tua. Hal itu tidak berbeda jauh dengan watak yang dimiliki oleh cinderella di dalam cerita Cinderella. Tidak hanya itu, kesamaan unsur cerita yang lain juga terdapat di dalam unsur amanat cerita. Cerita yang hampir sama, mengakibatkan adanya kesamaan amanat cerita. Bila kita melihat kembali cerita-cerita rakyat diatas, terlihat adanya kesamaan garis besar cerita. Di dalam cerita bawang putih dan bawang merah, garis besar ceritanya adalah ibu dari bawang putih meninggal lalu ayah bawang putih menikah dengan ibu dari bawang merah kemudian bawang putih disiksa oleh ibu tirinya, akhirnya bawang putih menikah dengan pangeran. Kesamaan alur cerita tersebut hampir sama dengan cerita cinderella.

Selain beberapa unsur-unsur persamaan cerita yang dimiliki oleh kedua cerita rakyat tersebut, kedua cerita rakyat tersebut juga memiliki beberapa unsur-unsur yang berbeda. Unsur-unsur yang berbeda antara lain adalah unsur konflik cerita, penyelesaian konflik, dan  jumlah tokoh yang dimiliki oleh masing-masing cerita. Unsur konflik yang ada di dalam cerita bawang merah dan bawang putih terjadi di saat pertemuan pangeran dengan bawang putih. Adanya hambatan saat akan bertemu yang disebabkan oleh bawang merah dan bawang putih yang melarang dia untuk bertemu dengan pangeran, cara yang digunakan untuk menghalangi pertemuan mereka yaitu dengan cara menyuruh bawang putih untuk melanjutkan pekerjaan rumahnya. Di dalam cerita cinderella terjadi saat cinderella dikunci dari dalam rumahnya dengan maksud untuk menghalangi cinderella pergi ke pesta dansa dan bertemu dengan pangeran.

Penyelesaian konflik yang terdapat di dalam kedua cerita rakyat tersebut juga berbeda. Di dalam cerita bawang merah dan bawang putih, pertemuan bawang putih dengan pangeran dapat terjadi dengan adanya peran pohon emas. Penyelesaian konflik di dalam cerita cinderella, diselesaikan dengan cara pangeran memakaikan sepatu kaca kepada cinderella.

Jumlah tokohyang terdapat di dalam cerita bawang merah dan bawang putih, terdiri dari 13 tokoh. itu semua sudah termasuk tokoh utama dan tokoh figuran. Sedangkan  dalam cerita Cinderella terdapat 9 tokoh cerita.

Setelah melihat beberapa perbedaan dan persamaan yang dimiliki oleh kedua cerita tersebut. Dapat disimpulkan bahwa cerita rakyat cinderella dengan bawang merah dan bawang putih memang memiliki kesamaan unsur cerita. Meski terdapat perbedaan yang ada di dalam cerita, semua unsur perbedaan yang ada di dalam kedua cerita tersebut disebabkan oleh pencampuran unsur yang ada di dalam cerita dengan kebudayaan, nilai dan norma sosial yang ada di dalam masyarakat tempat cerita rakyat tersebut berasal dan berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun