Mohon tunggu...
Bayu Kanigoro
Bayu Kanigoro Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Relevansi Adiksi Internet dengan Kondisi Saat Ini

1 Januari 2019   22:39 Diperbarui: 1 Januari 2019   23:03 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dari hasil penyebaran kuesioner, kita dapat melihat bahwa tingkat adiksi internet mempunyai hubungan dengan usia pengguna internet. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah dengan menggunakan uji kesimpulan dengan metode uji chi-square. Pada metode chi-square, kita membuat dua hipotesis: H0: tidak ada kaitan antara usia seseorang dengan tingkat adiksi internet dan H1: ada kaitan antara usia seseorang dengan tingkat adiksi internet. 

Kita beri batas usia 0-35 sebagai usia muda, dan usia diatas 36 usia tua. Chi Square hasil perhitungan adalah 12,24, sedangkan Chi Square dengan derajad kebebasan 5 dan alfa 0.05 adalah 11,7, maka kita mengambil hipotesis H1, yaitu ada kaitan antara usia seseorang dengan tingkat adiksi internet.

Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan metoda  Alpha Cronbach's menunjukkan tingkat reliabilitas kuisioner pada awal penyebaran kuis berada pada kategori cukup baik dengan nilai 0,92. 

Hasil serupa juga diperoleh dari pengujian hasil penyebaran kuisioner secara keseluruhan dimana nilai sebesar 0,90. Hal ini menunjukkan bahwa kuisioner tersebut masih dapat digunakan dan masih memiliki tingkat validitas yang cukup baik sehingga penelitian ini masih dapat dilanjutkan. Hasil uji Validitas pada Instrumen Kecanduan Internet menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan pada instrumen kecanduan internet adalah valid.

Distribusi jumlah responden dan nilai score kuisioner IAT berdasarkan usia responden memperlihatkan bahwa jumlah responden berdasarkan usia tidaklah seragam (uniform). Responden kuisioner dominan berusia 20 tahun dengan jumlah responden sebanyak 50 orang atau 17% dari total populasi yang mencapai 300 orang. 

Sedangkan jumlah responden tertinggi kedua didominasi pada usia 37 tahun yang mencapai 22 orang atau 7,3% dari total populasi. Hasil akhir nilai score kuisioner IAT memperlihatkan bahwa 33,55% atau 101 responden berada di level normal terhadap adiksi internet. Dari grafik tersebut terlihat bahwa dominan responden atau sebanyak 86,38% responden berada kategori individu yang mengalami gangguan ringan  adiksi internet. 

Sedangkan 10,96% dan 0,66% responden berada dilevel moderate dan severe dari tingkat adiksi internet yang djelaskan menurut metoda IAT. Nilai score akhir kuisioner yang disajikan berdasarkan urutan usia responden menunjukkan nilai yang berfluktuatif. Tidak terlihat jelas dominasi nilai akhir score yang tertinggi berdasarkan usia responden selain pada nomor responden 140 yang berusia 37 tahun. 

Hampir diseluruh rentang usia, terdapat responden yang berada direntang level normal (0-30) maupun ringan (30-50). Hasil ini cukup menarik, karena terdapat kecenderungan dominasi responden berada di level ringan, yang dapat dimaknai bahwa kategori normal bergeser nilainya terhadap score yang digunakan.

Kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah tingkat reliabilitas dari kuisioner IAT masih cukup valid dan reliabel dengan nilai hasil uji reliabilitas yang mencapai nilai 0,9 baik untuk hasil awal maupun hasil akhir penyebaran kuisioner. Hasil uji validitas pada instrumen kecanduan internet menunjukkan semua pertanyaan pada instrumen tersebut adalah valid. Isi pertanyaan dari kuisioner IAT perlu dimodifikasi karena tidak relevan dengan kondisi saat ini agar sesuai dengan makna adiksi internet yang dikemukakan oleh Dr. Young. 

Hal ini merupakan contoh bagaimana falsifikasi Karl Popper diterapkan dari metoda yang adiksi internet dikemukakan oleh Dr Young. Hasil penyebaran kuisioner menunjukkan bahwa adiksi internet bukanlah sebuah pseudo sains karena dalam prosesnya menggunakan metoda yang ilmiah. Namun, perlu diberikan catatan bahwa perkembangan jaman yang berimbas pada kebutuhan internet menuntut modifikasi isi pertanyaan dalam kuisioner IAT agar relevan dengan kondisi terkini. Hal ini senada dengan konsep yang dituangkan oleh Thomas Khun mengenai pergeseran paradigma.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun