Saat ini dunia sedang dilanda oleh masalah yang sangat serius, yaitu pandemi virus corona. Virus corona berhasil menyebar ke 152 negara dan merenggut banyak korban jiwa, sampai sekarang sudah lebih dari 30,000 orang yang meninggal akibat virus corona yang berbahaya ini. Sebelumnya, ada pandemi lain yang pernah melanda dunia dan tingkat kebahayaannya juga sama, yaitu pandemi flu Spanyol.
Latar Belakang
Masih belum diketahui tempat asal mula Flu Spanyol. Banyak ahli dan ilmuwan yang bilang bahwa virus ini dibawa oleh tentara AS, ada juga teori yang mengatakan bahwa Flu Spanyol berasal dari Cina saat buruh dari Tiongkok dipekerjakan oleh tentara sekutu selama Perang Dunia 1. Namun, tidak satu pun teori menyebutkan Spanyol sebagai tempat asal mula awal pandemi virus tersebut. Saat pandemi Flu Spanyol terjadi, Perang Dunia 1 sedang berlangsung sehingga Flu Spanyol tidak terlalu diberitakan di negara-negara yang terlibat dalam perang. Spanyol saat itu netral di PD 1 gencar dalam memberitakan Flu Spanyol sehingga negara-negara lain menganggap bahwa pandemi virus  ini bermula  dari Spanyol.
Persebaran
Setelah PD 1 berakhir, masyarakat Eropa baru menyadari bahwa Flu Spanyol sudah menyebar di luar. Wabah tersebut menyebar di Eropa, Amerika, Asia, dan hingga Afrika. Sejak bulan 1918 hingga 1920 virus ini menjangkiti 27% penduduk dunia. Sekitar lebih kurang 17 juta orang tewas di Pandemi ini. Sebagian besar korban Flu Spanyol adalah penduduk usia dewasa. Pandemi Flu Spanyol berakhir pada bulan Desember. Persebaran ini disebabkan oleh kurangnya kepedulian dan kesadaran dari pemerintah dan masyarakat. Selain itu banyak orang pada waktu itu meremehkan virus ini.
Sama seperti jaman dulu, sekarang masih ada banyak orang yang menganggap enteng virus corona. Banyak orang yang berpikiran bahwa angka kematian covid-19 hanya 2% diperkirakan hanya sekitar berapa saja, padahal bisa sampai ribuan hingga jutaan.
Virus Spanyol di Indonesia
Flu Spanyol ini berhasil sampai di Hindia Belanda sejak gelombang pertama pandemi. Virus ini diduga dibawa oleh imigran Cina yang terinfeksi berlayar ke Hindia Belanda. Masa itu fasilitas kesehatan di Hindia Belanda masih kurang memadai, di Makassar seorang dokter mesti berurusan dengan pasien influenza. Pertengahan 1919, wabah Flu Spanyol mulai mereda namun pemerintah kolonial kesulitan dalam melakukan koordinasi pekerja kesehatan. Para dokter menganggap Flu Spanyol seperti penyakit Malaria tanpa proses pembuktian apapun. Pada 1920, pemerintah mengeluarkan Influenza Ordonantie, sebuah protokol resmi untuk menghadapi influenza di masa yang akan datang.Â