Ramadhan kali ini saya sangat dan wajib bersyukur. Walaupun hanya berkesempatan mendapat 5 hari ke depan menjalani puasa di kos-kosan. Belum tentu kesempatan itu akan berulang atau datang lagi tepat dengan kondisi saya saat ini.Â
Saya tinggal di kos sejak tanggal 18 April lalu untuk menunggu visa turun dalam rangka pindah tempat kerja. Lumayan lama hampir 1 satu bulan. Dari teman kos yang semua berjumlah 12 satu rumah/flat, cuma saya yang statusnya menunggu visa. Selebihnya mereka memang stay out dalam menjalani kontrak kerja semasing.Â
Jika saja bulan puasa jatuh di akhir bulan April, wah beruntunglah saya bisa lebih lama merasakan nuansa bulan Ramadan di tempat kos dikarenakan lebih bisa total beribadah. Seberapa seru dan syahdunya sih tinggal di kos-kosan terlebih saat Ramadan?
Masak Bersama
Hari Minggu malam yang menjadi sholat tarawih pertama sayang terlewatkan bagiku, saking asiknya ngobrol dalam pertemuan dengan teman-teman untuk makan siang bersama jelang bulan puasa sekaligus ajang saling memaafkan tentunya.Â
Sepulang dari libur Hari Minggu di kos teman-teman sudah sibuk menyiapkan bahan yang mau dimasak untuk sahur pertama. Karena saya datang belakangan saya tinggal mengiyakan apa yang jadi menu sahur malam itu.
Pukul 3, sudah terdengar suara alat masak berklentingan dan aroma lezat menguap dari arah dapur. Sayapun turun dari ranjang, cuci muka, gosok gigi, kemudian membantu teman menyiapkan segala hal lainnya. Tikar tergelar, di atasnya ada nasi, ayam masak kecap yang masih mengepulkan asap, sambal balado ikan kembung, sayur bening bayam yang segar, sambal bawang, serta tak ketinggalan kerupuk serta keripik tempe.
Bebas Mengatur Waktu
Jauh dari keluarga, di tengah hangatnya teman-teman kos beserta menu rumahan khas Indonesia menjadikan sahur pertama saya sesuatu dan terasa sangat spesial, hiks terharu.
Dalam posisi tidak kerja dan tidak mengambil part time, saya leluasa untuk mengatur waktu dengan bebas. Setelah sahur dan sholat subuh saya tidak meneruskan tidur.
Diisi dengan membaca sambil menunggu matahari terbit. Pukul 7 pagi saya turun ke taman bawah flat di mana saya dulu "janji ketemuan" dengan Haji Lulung dalam "Satu jam bersama Haji Lulung". Biarpun berpuasa jangan lupa tetap olah tubuh agar tetap fit.Â