Di Jakarta ada OI nya bang Iwan Fals, ada SLank, masih ingat bagaimana slank dalam waktu yang mepet mampu membuat GBK menjadi lautan manusia ?. Dan masih ingatkah ucapan seorang Jay Subiakto yang mengatakan "nyawaku tidak ada artinya untuk seorang jokowi"! Ketika Jay harus ada di posisi yang rawan hanya untuk mengambil foto jokowi di tengah lautan manusia berbaju kotak.
[caption caption="Sumber foto youtube.com"]
Kejadian ini akan terulang kembali . Ketika seorang Ahok seorang pejabat pendobrak tradisi di pemerintahan yang penuh korupsi, kolusi, nepotisme, dan mafia berdasi harus berhadapan dengan birokrasi yang berusaha menjegal dengan segala cara agar tidak lagi berkuasa. Anak anak muda bergerak , semua bergerak, demi perubahan yang memang sudah nyata mereka Jokowi/Ahok lakukan . Daripada calon lain yang baru mau, baru akan, saya berjanji, saya akan, bushit semua cuma OMDO !!
Mereka yang berpikiran maju, tidak lagi melihat pemimpin dari bajunya, dari kulitnya, dari agamanya, sukunya, ras nya, tetapi dari rasa nasionalisme, jiwa patriot nya, dan itu sudah dibuktikan oleh seorang Ahok selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta .
Dengan Ahok maju secara independent atas dukungan dan kerja keras Teman Ahok, bukan berarti Ahok sudah “dicucuk hidung nya" Ahok bukan type kerbau dungu. Ahok tahu posisinya rawan, akan tetapi bagi Ahok, TA adalah representative dari suara rakyat, rakyat mempercayakan Ahok untuk berjuang bersama mereka. Dan  ketika Ahok sudah di beri kepercayaan sebesar itu, maka Ahok pun total berjalan berjuang bersama Teman Ahok. Anak anak muda yang punya idealisme tinggi untuk perubahan. Kalah menang bukan hal yang penting lagi bagi Ahok, bukan lagi jabatan yang di kejar, namun catatan sejarah yang akan di kenang kelak. Bahwasanya, rakyat lah pemegang kedaulatan itu sendiri.
Tanpa campur tangan parpol , tanpa kepentingan dari sosok berdasi yang penuh ambisi. Mereka percaya pada Ahok seperti mereka dulu percaya sama Jokowi. Dan bagi Ahok bukan lagi ambisi untuk sebuah jabatan, namun satu kepercayaan publik, satu pembelajaran agar ke depan parpol benar benar sebagai wadah kaderisasi mencetak pejabat publik yang bisa di percaya, bekerja sepenuhnya untuk rakyat. Dan akan tertulis oleh sejarah sebagai pejabat yang di cintai rakyatnya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Bagaimana pemirsa? Jika masih ragu di balik Teman Ahok, ada bekingan cukong atau apalah yang punya kepentingan, bukankah sama saja meragukan ketulusan, kebersihan dari niat berkuasa Jokowi seperti saat para relawan dulu rela memperjuangkan Jokowi menjadi pemimpin puncak negeri ini agar mampu merombak tatanan negara dari para pejabat korup dan kotor?, karena jiwa tulus membangun negeri juga ada pada diri Ahok.
Salam Damai Anak Negri.
Biken 18/03/16Â
Â