Tanpa memikirkan dan mencermati dengan sungguh-sungguh pasti pembaca menertawakan tulisan saya. Tapi inilah yang dilakukan Jepang, Thailand, China, Israel, dll. Dengan menanamkan pendidikan sejak dini dunia tanaman dari usia TK hingga PT baik tehnologi hingga pasar kedepan.
Ironisnya, Indonesia negara agraris tapi minim peningkatan tehnologi pertaniannya. Masih banyak produk-produk pertanian dan perkebunan yang masih import.
Investasi paling menguntungkan adalah investasi dibidang tanaman, baik tanaman pangan dan sayuran-tanaman buah-tanaman budidaya-maupun tanaman perkebunan/perhutanan.
Untuk membuktikannya, marilah kita sama-sama hitung keuntungan dari beberapa komoditas dengan membandingkan investasi perbankan.
Tabungn atau deposito di Bank dalam 4 bulan paling tinggi bunganya 6 % (halalkah..?)
Tanam Jagung 1 butir dalam 4 bulan tanam dan panen menjadi paling sedikit 100 butir/10000 % (Pasti halal lagi)
coba bayangkan : 4 bulan 10.000 % (Sepuluh ribu persen)
Tanam Padi 1 bulir 4 bulan menjadi setangkai padi yang isinya lebih dari 100 biji yang berarti juga 10 ribu %
bawang daun 1 tangkai 4 bulan menjadi 8 tangkai kira-kira....800 % dll..
sebenarnya yang bisa membuat kita kaya raya dengan cepat dan cara paling baik dan aman hanya bertanam.....asal mau belajar dan belajar.
Lebih-lebih ada pernyataan dari Bank dunia begini :
Bank Dunia: Harga Pangan Dunia Masuki Tingkat Berbahaya!
WASHINGTON, RIMANEWS --- Presiden Bank Dunia Robert Zoellick mengatakan harga pangan global telah memasuki tingkat berbahaya yang bisa berkontribusi pada ketidakstabilan politik, mendorong jutaan orang ke jurang kemiskinan.
Marilah kita menyukai dan mencintai tanaman.....
