Pembangunan Rel Kereta Api Bojonegoro-Jatirogo, Tuban, Jawa Timur, yang akan dimanfaatkan untuk angkutan barang dengan perhitungan secara ekonomis terbilang menguntungkan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sangat mendukung pembangunan rel Bojonegoro-Tuban, sebab menguntungkan angkutan barang. Sayangnya belum ada jalur pasti rel KA Bojonegoro-Tuban, karena masih dalam tahap studi kelayakan yang akan dilakukan PT KAI.
Satuan kerja (Satker) Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Nur Setiawan Sidik menjelaskan jalur KA Bojonegoro Tubanm sangat layak dibangun kembali, untuk angkutan barang sangat ekonomis, misalnya untuk mengangkut pupuk dan semen. Beban angkutan barang yang ada di jalan raya bisa dialihkan melalui rel KA, sehingga beban angkutan barang di jalan raya bisa berkurang.
Mengenai kepemilikan tanah milik PT KAI di jalur rel KA Bojonegoro- Tuban yang memanfaatkan warga, semua bergantung hasil studi kelayakan. Saat ini PT KAI mulai menginventarisasi aset yang dimiliki yang banyak dimanfaatkan masyarakat dengan adanya perubahan status hukum dari perum menjadi PT. Menunggu hasil studi kelayakan PT KAI mengenai rencana pembangunan jalur rel KA Bojonegoro-Tuban.
Data yang diperoleh saat ini, tanah milik PT KAI di sepanjang jalur rel KA Bojonegoro-Jatirogo ditempati pemukiman, pertokoan bahan lembaga pendidikan dengan sistem sewa. Namun di jalur rel KA Bojonegoro-Jatirogo, Tuban, yang relnya sudah tidak ada, juga dimanfaatkan sebagai jalan raya, yang bisa dimanfaatkan tidak hanya kendaraan roda duam tetapi juga roda empat, diantaranya Desa Sukorejo, Ngroworejo, Kecamatan Kota.