" Kemerdekaan bertransportasi merupakan hak semua warga negara "
Kemerdekaan bertransportasi merupakan hak semua warga negara. Dan demi mewujudkan cita-cita tersebut, PT KAI menghadirkan Commuter Line sebagai layanan transportasi yang memberikan kemerdekaan bertransportasi.
Bertahun-tahun menggunakan bus umum sebagai saran bepergian dari Yogyakarta menuju Solo atau sebaliknya, sebuah berita gembira datang pada tahun 2021 lalu. Ya, layanan Commuter Line KRL Jogja-Solo resmi beroperasi pada September 2021 sebagai sarana penghubung kota Jogja dan Solo serta daerah di sekitarnya. Sebuah kabar yang tentu saja amat menggembirakan bagi masyarakat yang sering bolak balik antar kedua kota tersebut. Termasuk penulis tentunya yang sering bepergian dari Jogja menuju Solo.
KRL Jogja Solo sendiri menghubungkan 13 stasiun penting di seputaran Yogya, Klaten dan Solo. Yakni stasiun Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Prambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari, Solo Balapan, Solo Jebres dan Palur. Penulis sendiri biasanya memilih stasiun Tugu sebagai titik keberangkatan dari dan pulang ke Jogja.
Selanjutnya, kemerdekaan bertransportasi seperti apa saja yang dihadirkan KRL Jogja-Solo ?
Ada tiga hal penting yang perlu dicermati
1. Merdeka dari ongkos mahal
Tarif bus Jogja - Solo yang makin lama makin mahal terasa tak ubahnya sebagai sebuah penjajahan. Apalagi di zaman ekonomi sulit seperti sekarang ini. Dompet jadi makin tipis dan penghasilan seolah habis untuk biaya transportasi saja.
Beruntung, KRL Jogja-Solo hadir sebagai pahlawan. Bila bus umum meminta ongkos 22.000 - 35.000 rupiah untuk sekali perjalanan, maka KRL Jogja-Solo hanya memberikan tarif 8.000 rupiah saja. Selisihnya banyak sekali bukan ?
Ya, selisihnya cukup banyak. Sekitar 14.000 rupiah atau lebih. Lumayan untuk jajan seporsi nasi Padang yang harganya ikut meroket belakangan ini. Apalagi bila dikalikan dengan perjalanan bolak balik selama sebulan. Penghematan yang kita dapatkan sungguh luar biasa.