3. Mereduksi peran Pedri.
Perubahan yang cukup mencolok kali ini adalah ketika Xavi mereduksi peran Pedri. Gelandang serang yang biasanya berada di belakang striker itu dicoba dimainkan sebagai sayap kiri palsu. Posisi ini sedikit mengurangi perannya namun menciptakan keseimbangan baru dalam skema penyerangan Barcelona.
Meski diberi peran berbeda namun pemain muda Barcelona ini mampu beradaptasi dengan baik. Kolaborasinya dengan Alejandro Balde yang sering naik membantu penyerangan mampu merepotkan pertahanan lawan.
4. Memaksimalkan peran bek sayap.
Kali ini pelatih Xavi juga mencoba memaksimalkan peran dua beknya, Alejandro Balde dan Sergi Roberto untuk ikut naik ketika menyerang. Balde bergabung dengan Pedri di sektor kiri sementara Roberto bersama Dembele di kanan.
Skema ini berjalan efektif. Roberto malah mencetak gol kedua Barcelona pada menit 18 setelah mendapat sodoran dari Dembele.
Para pemain memberi apresiasi bagi revolusi yang dibuat Xavi kali ini. Mereka tampak bersemangat dan berharap bisa terus tampil seperti ini. Apalagi selanjutnya, Barcelona harus menghadapi laga hidup mati melawan Bayern Munchen dimana kemenangan menjadi harga mati untuk menjaga peluang terus bertahan.
(EL)
Yogyakarta,25102022